Mataram, 20/5 (ANTARA) - Pemerintah segera membangun jembatan representatif sebagai pengganti Jembatan Belanting di Kecamatan Sambelia, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, yang pada 17 Maret 2012 roboh diterjang banjir bandang.
"Jembatan Belanting itu akan segera dibangun kembali dengan dukungan anggaran sebesar Rp36 miliar," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) Dwi Sugiyanto, ketika dihubungi di Mataram, Minggu.
Ia mengatakan, anggaran pembangunan Jembatan Belanting sebesar Rp36 miliar itu bersumber dari APBN 2012 pada pos Sisa Anggaran Lebih (SAL) APBN tahun anggaran sebelumnya.
Pemerintah mengalokasikan SAL sebesar Rp722 miliar untuk kemantapan jalan dan jembatan nasional di wilayah NTB dalam tahun anggaran 2012.
Dana itu antara lain hendak dimanfaatkan untuk pembangunan jembatan pengganti Jembatan Belanting yang roboh diterjang banjir dua bulan lalu itu.
Semenjak Jembatan Belanting itu roboh, sejumlah desa dan belasan dusun di kawasan itu terisolir. Dusun yang ada di Desa Belanting, Dara Kunci dan Desa Obel-obel terisolasi.
Pascabencana banjir bandang itu, Pemerintah Kabupaten Lombok Timur yang mendapat dukungan dari Dinas PU NTB, membangun jembatan darurat untuk memperlancar distribusi bahan makanan ke dusun-dusun yang terkena dampak banjir bandang dan masih terisolasi akibat jembatan putus.
"Jembatan Belanting yang roboh itu menjadi momok bagi masyakarat di Kecamatan Sambelia, karena merupakan satu-satunya jalur penghubung desa-desa di kecamatan itu, dan seringkali meresahkan masyarakat jika banjir tahunan mencuat," ujarnya.
Jembatan Belanting itu juga menghubungkan daerah di Pulau Lombok dengan kompleks Sekolah Kepolisian Negara (SPN) Belanting.
Dwi mengakui, jembatan Belanting itu berada di ruas jalan Kabupaten Lombok Timur, namun dilihat dari fungsinya yang sangat strategis maka Pemerintah Provinsi NTB pun ikut menanggani jembatan yang roboh diterjang banjir itu.
Pemprov NTB kemudian memperjuangkan anggaran pusat untuk pembangunan jembatan representatif hingga akhirnya diperoleh dari APBN 2012 pada pos SAL. (*)