Mataram, 31/5 (ANTARA) - Lebih dari 30 wartawan dari berbagai media massa di wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB), menggelar aksi mengecam tindak pidana kekerasan yang dilakukan anggota TNI Angkatan Laut di Padang, Sumatera Barat, 29 Mei 2012.
Aksi solidaritas itu digelar di depan markas Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Mataram, Kamis sekitar pukul 10.00 Wita.
Kelompok wartawan media cetak dan elektronik itu membawa beragam spanduk yang isinya mengecam tindakan sejumlah anggota Marinir terhadap wartawan di Padang, yang meliput aksi penertiban warung remang-remang.
Aksi wartawan NTB itu dikoordinir oleh Ketua Ikatan Jurnalistik Televisi Indonesia (IJTI) NTB H Samiarto (MNC), Ketua Aliansi Jurnalistik Independen (AJI) Mataram Abdul Latief Apriaman, dan Sekretaris Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) NTB Nasrudin Zein.
Para pimpinan organisasi pers itu melakukan orasi secara bergantian di hadapan prajurit TNI AL, dan aparat kepolisian yang berjaga-jaga di lokasi aksi massa.
Dalam orasi tersebut, wartawan mengecam dan menolak segala bentuk kekerasan, intimidasi dan perampasan terhadap hak jurnalis, serta mendesak pengusutan hingga mengadili oknum TNI AL yang melakukan kekerasan.
Wartawan juga mengajak berbagai komponan masyarakat untuk menghargai kerja jurnalis, namun wartawan dituntut untuk bekerja pada koridor jurnalistik sesuai Kode Etik Jurnalistik Indonesia.
"Kami tidak terbiasa melakukan ini (demo) karena kami berada di lokasi setiap kejadian untuk mewakili publik dalam penggalian informasi. Tetapi mengapa kami dianiaya oleh aparat keamanan yang semestinya melindungi segenap rakyat Indonesia. Karena itu hentikan segala bentuk kekerasan terhadap pers," ujar Latif dalam orasinya.
Aksi solidaritas itu diterima Komandan Detasemen (Danden) Polisi Militer Angkatan Laut (Pomal) Mataram Mayor Laut (PM) Purbo Indarto, yang didampingi sejumlah perwira TNI AL.
"Apresiasi teman-teman wartawan kami terima, nanti akan segera kami sampaikan kepada komando atas. Yang jelas ulah oknum TNI AL di padang pasti ditindak tegas," ujarnya.
Purbo juga mengungkapkan bahwa 11 oknum anggota TNI AL yang terlibat kekerasan itu sudah diamankan Pomal Padang, dan dipastikan akan dibawa ke pengadilan militer.
Atas nama TNI AL, Purba menyampaikan permohonan maaf kepada para pekerja pers di Indonesia. terutama yang menjadi korban kekerasan di Padang.
"Komitmen kami di sini (NTB), tidak boleh ada kekerasan terhadap wartawan dan siapa pun. Kami berupaya mengedepankan persatuan dan kesatuan dalam menyelesaikan masalah yang mencuat," ujarnya. (*)