UNJUK RASA MAHASISWA IAIN MATARAM MASIH BERLANJUT

id

     Mataram, 12/6 (ANTARA) - Unjuk rasa mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) yang memprotes manajemen kampus, masih berlanjut hingga hari kesembilan.

     Unjuk rasa yang digelar Selasa, juga diwarnai kericuhan yakni saling dorong antara kelompok mahasiswa pengunjuk rasa dengan Satuan Pengaman (Satpam) Kampus IAIN Mataram, yang dibantu kelompok pemuda tak dikenal.

     Kelompok pengunjuk rasa yang menamakan diri Aliansi Mahasiswa Peduli IAIN, bersikeras hendak menemui Dekan Fakultas Tarbiah Muhammad, namun dihadang oleh Satpam dan enam orang pemuda yak dikenal.

     Pengunjuk rasa marah dan hendak beradu fisik dengan enam orang tak dikenal yang diduga merupakan orang suruhan manajemen Fakultas Tarbiah IAIN Mataram.

     "Kami tidak persoalkan sikap Satpam Kampus yang melakukan penghadangan, tetapi mengapa ada kelompok orang yang tak dikenal yang ikut-ikut menghadang. Apakah hendak membenturkan mahasiswa dengan orang diluar kampus," kata Bahman, koordinator lapangan (korlap) pengunjuk rasa.

     Kericuhan mereda ketika kelompok mahasiswa pengunjuk rasa ditenangkan Pembantu Dekan III Fakultas Tarbiah IAIN Mataram H M Zaky.

     Zaky berupaya meyakinkan kelompok pengunjuk rasa itu agar tidak melakukan tindakan anarkis, sekaligus mengajak mereka berdialog.

     Namun, kelompok mahasiswa pengunjuk rasa yang jumlahnya sekitar 30 orang itu, enggan berdialog dan berjanji akan melakukan aksi serupa keesokan hari.

     "Unjuk rasa akan terus dilakukan sampai tuntutan kami dipenuhi, yakni copot Dekan Fakultas Tarbiah, dan benahi manajemen kampus yang sarat masalah," ujar Bahman.

     Tuntutan tersebut dilatarbelakangi asumsi mahasiswa bahwa cukup banyak dosen yang sering absen dengan alasan tugas belajar dan izin belajar, sehingga mahasiswa yang menjadi korban karena aktivitas perkuliahan sering terabaikan.

     Fasilitas perkualiahan juga tidak sesuai harapan, yang diduga akibat praktek tindak pidana korupsi.

     Karena itu, mereka mendesak Muhammad selaku Dekan Fakultas Tabiah IAIN Mataram itu dicopot dari jabatannya.

     Seperti unjuk rasa sebelumnya yang digelar setiap hari sejak Senin pekan lalu, kericuhan selalu mewarnai aksi massa itu. Bahkan, bermunculan pemuda membawa parang yang disembunyikan dalam kain sarung yang melilit di tubuhnya.

     Kendati demikian, aktivitas perkuliahan di kampus IAIN Mataram itu tetap terlaksana, terutama fakultas lain selain Fakultas Tarbiah. (*)