TGIPF tegaskan kompetisi sepak bola "grassroot"

id tragedi kanjuruhan,tgipf,akmal marhali,sepak bola grassroot

TGIPF tegaskan kompetisi sepak bola "grassroot"

Ilustrasi - Sepak bola. ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha/foc.

Jakarta (ANTARA) - Anggota Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan, Akmal Marhali, menegaskan bahwa kompetisi sepak bola nonprofesional di level akar rumput (grassroot) bisa tetap bergulir.

Akmal mengatakan bahwa sesuai hasil rapat perdana TGIPF di Kantor Kementeri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenko Polhukam), Jakarta, Selasa (4/10) lalu, penghentian sementara kompetisi sepak bola hanya berlaku untuk Liga 1 Indonesia, Liga 2, dan Liga 3.

"Memang tidak ada masalah untuk level grassroot. Yang dihentikan hanya Liga 1, 2, dan 3," kata Akmal kepada pewarta via pesan singkat di Jakarta, Sabtu. Penyataan Akmal sekaligus menjawab keresahan para pemangku kepentingan kompetisi sepak bola grassroot mengingat adanya surat dari Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI untuk menghentikan semua kompetisi sepak bola.

Seperti Asprov PSSI Jawa Barat melalui surat nomor 141/PSSI-JBR/UD/114/X-2022 tertanggal 5 Oktober yang salinannya didapatkan ANTARA. Dalam surat tersebut Asprov PSSI Jawa Barat memerintahkan Asosiasi PSSI Kota/Kabupaten di wilayahnya untuk menghentikan sementara seluruh kompetisi sampai dengan batas waktu yang akan disampaikan kemudian.

Lalu, surat tersebut ditindak lanjuti oleh Asosiasi Kabupaten (Askab) PSSI Bogor melalui surat nomor 1036/10/PSSI/BKC/X/2022 tertanggal 6 Oktober yang ditujukan kepada operator kompetisi sepak bola di wilayah Kabupaten Bogor.

"Asosiasi PSSI Kabupaten Bogor memerintahkan kepada ketua event organizer (EO) yang berkompetisi di wilayah Kabupaten Bogor untuk menghentikan sementara kompetisi sampai dengan batas waktu yang akan disampaikan kemudian," demikian bunyi surat tersebut.

Selain itu ada juga surat dari Asosiasi Kota (Askot) PSSI Jakarta Timur nomor 079/ASKOT-JAKTIM/PSSI/X/2022 pada tanggal 6 Oktober. Dalam surat tersebut, Askot PSSI Jakarta Timur lebih mengerucut dengan memerintahkan agar kompetisi sepak bola usia muda yang bergulir di wilayahnya dihentikan sementara.

"Bersama ini Komte Eksekutif PSSI Askot Jakarta Timur memerintahkan kepada operator kompetisi mitra PSSI Jakarta Timur serta seluruh anggota yang telah diterbitkan untuk melaksanakan kelompok usia untuk menghentikan sementara seluruh kompetisi selama dua pekan sejak surat ini diterbitkan," demikian pernyataan dalam surat PSSI Askot Jakarta Timur.

Baca juga: Bareskrim asistensi proses hukum enam tersangka tragedi Sepak bola

Menanggapi hal tersebut, Akmal mengungkapkan ada kesalahpahaman. Dia menegaskan pemberhentian sementara kompetisi sepak bola atas Tragedi Kanjuruhan tidak termasuk pada level grassroot. "PSSI salah menerjemahkan. Padahal, jelas yang dihentikan hanya Liga 1, Liga 2, Liga 3 yang disetujui Menpora," pungkas Akmal.

Baca juga: Madura United umumkan rehat sejenak kegiatan sepak bola