Badung (ANTARA) - Forum Malleum Iustitiae Institute yang diisi akademisi dari Universitas Udayana menggandeng sejumlah tokoh lokal untuk berdiskusi mengenai kesiapan Bali dalam menyambut G20 di Kuta, Kabupaten Badung, Senin (24/10) malam.
"Kaitan dengan G20 jelas karena perhelatan itu diadakan di Bali dan ini semua yang hadir dari rekan-rekan Bali. Harapan besar kita dari adanya kelompok-kelompok diskusi, banyak literasi tambahan yang kita dapatkan, serta wawasan dari pertemuan G20," kata Founder Malleum Iustitiae Institute Efatha Filomeno Borromeu Duarte.
Dosen di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Unud itu melakukan diskusi dengan mendatangkan Ketua Majelis Desa Adat (MDA) Provinsi Bali, Badan Kesbangpol, dan Parisadha Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Bali sebagai wujud dukungan dalam menyukseskan kelancaran G20.
"Harapannya G20 jangan sampai mengubah esensi utama dari pertemuan tersebut. Selain membahas masalah prioritas infrastruktur kesehatan global, transformasi digital, dan masalah transisi energi terbarukan kita berharap G20 bisa mendamaikan negara-negara yang saat ini sedang berkonflik," ujarnya.
Ketua MDA Provinsi Bali Ida Penglingsir Agung Putra Sukahet juga menuturkan yang sama. Untuk mencapai kelancaran pertemuan puncak hingga berhasil menciptakan tujuan-tujuan KTT G20 maka dibutuhkan kesiapan dari berbagai unsur masyarakat.
Ida Penglingsir Agung menuturkan bahwa bentuk dukungan masyarakat sendiri sudah terbentuk terutama bagi mereka yang tinggal di kawasan sekitar penyelenggaraan pertemuan di Nusa Dua, Kabupaten Badung.
"Di sana ada sekitar 25 desa adat, ada juga Sipandu beradat dan bakamda sudah berjalan. Tiap desa sudah di briefing sering kali kita sosialisasikan, desa adat dan pecalang-pecalang siap mengamankan dan menyukseskan G20," kata Ketua MDA Provinsi Bali itu.
Baca juga: Pelaku UMKM lokal bangga jadi pemasok suvenir KTT G20
Baca juga: Wagub sebut lima UMKM Bali penyedia suvenir G20 terpilih
Ida Penglingsir Agung mengatakan untuk persiapan keamanan lebih jauh pada puncak pertemuan yang akan berlangsung 15-16 November 2022 itu telah ditangani oleh pihak lainnya, sehingga kesiapan menjelang G20 membutuhkan banyak dukungan.
Dalam diskusi terbuka yang digelar Malleum Iustitiae Institute dengan mendatangkan tokoh-tokoh lokal dalam menyongsong G20 itu turut diselipkan prosesi pelantikan forum Malleum Iustititae Institute yang digagas oleh Efatha Filomeno.
"Harapan besar kita nanti ke depannya semoga Malleum Iustitiae Institute dapat mengumpulkan suara pemikir-pemikir dari Bali yang akan banyak bicara tentang isu lokal, nasional, dan internasional terutama kajian kami terkait masalah resolusi perdamaian," kata Efatha kepada media.
Berita Terkait
Prabowo G20 debut reflects RI role in global diplomacy: ISESS
Jumat, 22 November 2024 18:09
G20 2024: Indonesia serukan pengentasan kemiskinan
Jumat, 22 November 2024 11:21
Prabowo: Terima kasih Timnas Indonesia sudah menang lawan Arab Saudi
Rabu, 20 November 2024 19:10
Prabowo urges G20 to intensify climate action
Rabu, 20 November 2024 18:00
Prabowo: RI bantu danai kegiatan WHO sebesar 30 juta dolar AS
Rabu, 20 November 2024 17:48
Afrika Selatan jadi negara Afrika pertama pimpin G20
Rabu, 20 November 2024 13:02
Prabowo serukan "Viva Zapata!" di hadapan Presiden Meksiko
Rabu, 20 November 2024 10:58
Indonesia and Brazil ink cooperation pacts worth US$2.65 bln
Rabu, 20 November 2024 4:58