KOMPAS AKAN GELAR JELAJAH SEPEDA BALI-KOMODO

id

     Mataram, 10/9 (ANTARA) - Harian Kompas akan menggelar perjalanan bersepeda jarak jauh melintasi rute Bali-Komodo melewati lima pulau Provinsi Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT), yakni Pulau Bali, Lombok, Sumbawa, Flores, dan Komodo, pada 18-24 September 2012.

     "Perjalanan itu akan menempuh jarak sejauh 610 kilometer di darat, dan sekitar 19 jam di laut saat menyeberangi Padangbay (Bali)-Lembar (Lombok), Kayangan (Lombok)-Pototano (Sumbawa), Sape (Sumbawa)-Labuan Bajo (Flores)-Komodo," kata Wakil Pemimpin Redaksi Kompas Budiman Tanuredjo, pada siaran pers yang diterima ANTARA di Mataram, Senin.

     Budiman mengatakan, jelajah sepeda lintas pulau digelar untuk menyikapi krisis lingkungan akibat kerusakan hutan, pencemaran udara yang bersumber dari kendaraan umum dan pabrik semakin parah.

     Degradasi itu makin hari sangat dirasakan masyarakat. Udara yang dihirup terasa pekat, sehingga kian mengganggu kesehatan masyarakat.

     "Itu sebabnya, harian Kompas merasa terpanggil untuk bersama masyarakat ikut menyelamatkan krisis lingkungan tersebut. Selain mendorong pengendalian pencemaran lingkungan, Kompas juga mengajak masyarakat memulai hidup sehat dengan bersepeda," ujarnya.

     Sejak 2007, harian Kompas secara serius menggelar sepeda gembira (funbike) di berbagai kota besar, antara lain Jakarta, Bandung, Surabaya, Semarang, Yogyakarta, Palembang, dan Makassar, melibatkan ribuan masyarakat setempat.

     Melalui "funbike" itu, masyarakat diajak, serta didorong untuk lebih giat bersepeda. Bahkan, menjadikan sepeda sebagai gaya hidup.

     Melalui bersepeda, masyarakat tidak hanya dapat hidup sehat, tetapi juga mengurangi pencemaran lingkungan yang bersumber dari kendaraan bermotor. Funbike tersebut kini rutin digelar setiap tahun dengan jumlah peserta pun kian membludak.

     Selain itu, harian Kompas juga menggelar perjalanan bersepeda jarak jauh yang diberi nama Kompas Jelajah Sepeda.

     Kegiatan itu sudah tiga kali digelar, yakni Anyer-Panarukan menempuh jarak 1.200 kilometer tahun 2008, Surabaya-Jakarta sejauh 1.200 kilometer tahun 2010, dan Jelajah Sepeda Jakarta-Palembang sejauh 820 kilometer tahun 2011.

     Tahun ini akan digelar pula Jelajah Sepeda Bali-Komodo sejauh 610 kilometer. Bahkan, pada 14-16 September 2012, Kompas juga menggelar perjalanan bersepeda mengelilingi Pulau Bali yang diberi nama Kompas Bali Bike. Perjalanan ini menempuh jarak 292 kilometer.

     "Rencana Kompas, pada 2015 saat harian Kompas genap berusia 50 tahun, akan digelar perjalanan sepeda dari Sabang (Aceh) sampai Marauke (Papua). Tanah air kita ini sangat kaya, dan punya pesona yang mengagumkan, punya keanekaragaman budaya dan tradisi yang luar biasa. Kompas ingin mengajak masyarakat dunia untuk melihat Indonesia melalui bersepeda," ujar Budiman.

      Menurut Ketua Panitia Kompas Jelajah Sepeda Bali-Komodo Jannes Eudes Wawa, jelajah sepeda yang digelar Kompas bukan perlombaan, tetapi perjalanan yang mengutamakan kebersamaan dan kekompakan.

     Total peserta sebanyak 70 orang yang dipilih dari berbagai komunitas sepeda yang tersebar di berbagai kota, seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, Semarang, Malang, Jember, Banyuwangi, Denpasar, Mataram, dan Bima. Semua peserta hanya menggunakan sepeda merek Polygon.

     Pemberangkatan pada 18 September 2012, tim jelajah sepeda ini akan dilepas Meneg BUMN Dahlan Iskan di Hotel Santika Nusa Dua, Bali. Dijadwalkan tiba di Labuan Bajo pada 23 September 2012, peserta akan langsung diterima Menteri Kehutanan Zulkfli Hasan, Ketua Yayasan Komodo Jusuf Kalla, Pemimpin Redaksi Kompas Rikard Bagun, dan Bupati Manggarai Barat Agustinus Ch Dulla.

     Selama perjalanan bersepeda dari Bali hingga Komodo akan diisi pula dengan berbagai kegiatan sosial, seperti pengobatan gratis yang dipusatkan di Kota Mataram, Kota Bima dan Labuan Bajo, serta pemberian buku bagi sejumlah perpustakaan swasta.

     "Tahun lalu saat melakukan perjalanan bersepeda dari Jakarta menuju Palembang, telah tertular semangat hidup sehat melalui bersepeda pada masyarakat di wilayah selatan Sumatera. Kami berharap melalui Jelajah Sepeda Bali-Komodo, semangat yang sama bisa tumbuh dan berkembang pada masyarakat di  Lombok, Sumbawa dan Flores," ujar Jannes. (*)