Kota Mataram siap menjadi lokasi tujuan "sport tourism"

id sirkuit,mx,gp

Kota Mataram siap menjadi lokasi tujuan "sport tourism"

Wali Kota Mataram H Mohan Roliskana. (ANTARA/Nirkomala)

Mataram (ANTARA) - Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, siap menjadi lokasi tujuan wisata olahraga atau sport tourism sebagai upaya mempromosikan destinasi wisata melalui berbagai jenis kegiatan olahraga.

"Sebagai Ibu Kota Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Mataram memang strategis jadi daerah sport tourism," kata Wali Kota Mataram H Mohan Roliskana di Mataram, Selasa.

Pernyataan itu disampaikan terkait dengan keinginan Pemerintah Provinsi NTB yang akan menyelenggarakan kejuaraan dunia balap motocross atau Motocross Grand Prix (MXGP) di lahan bekas Bandara Selaparang Rembiga, Kota Mataram.

Pemerintah provinsi bahkan merencanakan sekitar 80 persen areal bekas bandara yang tidak diaspal akan menjadi sirkuit MXGP pada 2023. Bahkan rencana tersebut, sudah disetujui oleh pihak PT Angkasa Pura I selaku pemilik lahan.

"Kami dengar rencananya memang seperti itu, tapi sejauh ini kami belum ada komunikasi langsung terkait hal tersebut. Bahkan saya tidak tahu kapan jadwal pelaksanaan MXGP tersebut," katanya.

Kendati demikian, lanjutnya, pemerintah kota menyatakan siap mendukung kegiatan itu sebagai bagian dari wisata olahraga. Hal itu tentu bisa memberikan dampak ekonomi positif bagi warga di Kota Mataram.

"Wilayah Kota Mataram memang paling ideal untuk perhelatan tersebut. Apalagi, untuk akses transportasi, akomodasi, kuliner, dan lainnya mudah dan cepat," katanya.

Terkait dengan itu, wali kota berharap pemerintah provinsi segera mengundang untuk duduk bersama mematangkan rencana tersebut agar ada dasar pemerintah kota mengambil kebijakan.

"Prinsipnya, bagi kita kegiatan itu tidak ada masalah. Sebaliknya rencana ini kita sambut baik karena bisa memberikan dampak terhadap perekonomian di Mataram," katanya.

Ia juga menyakini pembangunan sirkuit MXGP tidak melanggar tata ruang wilayah karena sirkuit yang akan dibangun bentuknya tidak permanen sehingga tidak berdampak pada tata ruang.