BUPATI DOMPU MINTA MASYARAKAT WASPADAI DAMPAK KEKERINGAN

id

          Mataram, 21/9 (ANTARA) - Bupati Dompu H Bambang M Yasin meminta masyarakat mewaspadai dampak kekeringan seperti kebakaran hutan yang selama kemarau telah beberapa kali terjadi di daerah ini, serta sejumlah desa krisis air bersih.
         "Sejak memasuki musim kemarau, beberapa kali terjadi kebakaran hutan yang berfungsi sebagai daerah resapan air. Karena itu saya meminta masyarakat berhati-hati dan waspada terhadap kemungkinan terjadinya bencana kebakaran tersebut," katanya ketika dihubungi dari Mataram, Jumat.
         Ia mengatakan,  pihaknya akan membantu masyarakat yang terkena dampak kekeringan, antara lain dengan mendistribusikan air bersih ke desa-desa yang mengalami krisis air.
         Domou, katanya, merupakan salah satu kabupaten di NTB memiliki kawasan hutan cukup luas yang berfungsi sebagai penyangga sumber mata air.
        Musim kemarau yang diperkirakan akan berlangsung cukup lama ini menimbulkan kekhawatiran terhadap kemungkinan terjadinya bencana kebakaran hutan.
         Karena itu, kata dia, Pemerintah Kabupaten Dompu meminta warga di daerah ini untuk ikut mencegah terjadinya kebakaran hutan.
        "Saya meminta masyarakat di daerah ini untuk ikut meminimalkan terjadinya kebakaran hutan. Kami hanya bisa mengimbau  masyarakat untuk tidak membuat api atau membuang puntung rokok yang bisa mengakibatkan terjadinya kebakaran hutan," ujarnya
       Jika dimungkinkan, kata Bambang, untuk mengatasi kekeringan yang terjadi sekarang perlu hujan buatan atau membangun sumur pompa.          
       Menurut data  Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Dompu, terdapat dua desa yang menjadi langganan krisis  air bersih pada setiap musim kemarau, yakni Desa Ranggo, Kecamatan Pajo dan Desa Saneo, Kecamatan Woja.
        Di dua desa ini, menurut dia, setiap musim kemarau, seluas 750 hektar lahan selalu kekeringan.
         Ia mengatakan, untuk mengatasi masalah yang dihadapi dua desa tersebut Pemerintah Kabupaten Dompu akan membangun sumur bor dalam di beberapa titik.
        "Selain untuk memenuhi kebutuhan irigasi lahan  pertanian, juga memenuhi kebutuhan air bersih di dua desa tersebut," katanya. (*)