TERDUGA TERORIS ALUMNI UNIVERSITAS JEMBER

id

     Jember (ANTARA) - Pimpinan Universitas Jember mengakui terduga teroris bernama Miko Yosiko yang ditangkap tim Densus 88 di Bogor pernah kuliah di kampus itu.

     "Memang benar Miko adalah mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian Unej angkatan tahun 1998, namun dia tidak melanjutkan kuliahnya hingga selesai," kata Kepala Humas dan Protokol Unej Rokhani di Jember, Rabu (31/10) malam.

     Anggota tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri melakukan penggerebekan sebuah rumah kos dan mengamankan dua orang yang diduga teroris di Jalan Raya Ciapus, Kampung Cikaret RT 1/RW 2, Kelurahan Cikaret, Kota Bogor, Sabtu (27/10).

     Kedua orang yang diamankan terdiri seorang laki-laki yang diketahui bernama Miko Yosiko dan seorang perempuan yang mengenakan cadar bernama Rubiah yang diketahui adalah istri Miko.

     Menurut Rokhani, Miko sering mengajukan cuti dan tidak aktif kuliah beberapa kali selama mengenyam pendidikan di Unej sejak tahun 1999 hingga 2004, kemudian mahasiswa itu dinyatakan keluar dari FTP Unej pada tahun 2005.

     "Dalam catatan akademis FTP Unej, Miko dinyatakan sebagai mahasiswa DO (Drop Out) dengan IPK terakhir 2,56 dan hanya menempuh 146 SKS pada semester ganjil tahun ajaran 2004-2005," katanya.

     Pihak Unej, lanjut dia, menyayangkan tindakan yang dilakukan Miko sebagai terduga teroris karena perguruan tinggi negeri yang dikenal dengan Kampus Tegalboto itu tidak pernah mengajarkan mata kuliah kekerasan.

     "Kami tidak tahu aktivitas Miko ikut organisasi apa di luar kuliah karena kami sulit memantau aktivitas atau kegiatan mahasiswa di luar jadwal kuliah," paparnya.

     Selain Miko, terduga teroris yang ditangkap tim Densus 88 di Madiun yakni Agus Anton Figian juga alumnus Unej dari Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) yang lulus tahun 2004.

(*)