PEMKOT MATARAM MINTA WARGA DUKUNG PROGRAM "LISAN"

id

     Mataram, 6/11 (ANTARA) - Pemerintah Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat meminta seluruh komponen masyarakat untuk mendukung Program Lingkungan Dengan Sampah Nol atau "lisan" guna mempertahankan predikat nominator Innovative Government Award 2012.

     "Saya minta para camat dan lurah untuk menggencarkan sosialisasi Program Lingkungan dengan Sampah Nol (Lisan) kepada masyarakat di wilayah kerja masing-masing," kata Wali Kota Mataram H Ahyar Abduh, ketika memberikan pengarahan kepada seluruh camat dan lurah se Kota Mataram, di Mataram, Selasa.

     Menurut dia, keberhasilan Kota Mataram menjadi salah satu nominator peraih Innovative Government Award  (IGA) 2012, merupakan investasi membangun citra Kota Mataram yang baik dan bisa menjadi modal besar untuk mendapatkan berbagai kebijakan dari pemerintah pusat.

     Pemerintah pusat telah memberikan perhatiann begitu besar kepada Pemkot Mataram. Oleh sebab itu, gerakan menuju "lisan" menjadi tanggung jawab moral seluruh komponen masyarakat.

     Ahyar mengatakan, program gerakan menuju "lisan" dengan manajemen pendekatan kepada masyarakat bertujuan bagaimana sampah ditangani secara keseluruhan tetapi memiliki nilai ekonomis.

     Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah Kota Mataram untuk mengatasi persoalan sampah, tetapi faktanya upaya itu belum membuahkan hasil yang menggembirakan.

     "Karena kemampuan sumber daya manusia dan sarana yang relatif terbatas, kami hanya mampu mengangkut sampah sebanyak 800 meter kubik per hari dari 1.200 meter kubik produksi sampah di Kota Mataram," ujarnya.

     Pada kesempatan itu, Wali Kota Mataram memberikan apresiasi kepada Kecamatan Selaparang yang telah mampu menelurkan program "lisan" sehingga menjadi perhatian pemerintah pusat.

     Camat Selaparang M Saleh, menjelaskan upaya yang dilakukan untuk menyukseskan program gerakan menuju "lisan", yakni masyarakat diarahkan untuk mengelola sampah secara mandiri, sehingga volume sampah di tempat pembuangan sementara berkurang.

     "Begitu juga yang dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA). Artinya memotong jalur sampah dimulai dari tingkat rumah tangga," katanya.

     Menurut dia, sampah adalah komoditas yang merupakan kata kunci dari gerakan menuju "lisan", sehingga sampah bisa untuk meningkatakan kesejahteraan.

     Dalam mekanismenya, kata Saleh, program LISAN terbagai menjadi tiga bagian. Pertama barter sampah plastik dengan beras miskin (raskin), kedua sedekah sampah plastik dan ketiga pengelolaan sampah organik.

(*)