OBJEK WISATA MEDANA DESTINASI ANDALAN LOMBOK UTARA Oleh Masnun Masud

id

         Hamparan pantai berbentuk tapal kuda dihiasi perairan yang jernih menambah eksotisnya objek wisata di ujung utara Pulau Lombok itu. Di bagian ujung teluk berjejer batu berbentuk "patung" menyerupai gajah dan "sambi" (lumbung padi) melengkapi keindahan panorama destinasi wisata ini.

        Sementara di punggung bukit yang menjorok ke laut, terdapat makam Medana yang oleh sebagian masyarakat dianggap keramat. Konon makam itu merupakan tempat disemayamkan jasad Amaq Dana, seorang kesatria yang kaya raya dan dikenal sangat dermawan.

         Seluruh harta berupa ternak, hasil pertanian dan perhiasan  dihabiskan untuk membantu masyarakat sekitarnya yang membutuhkan. Hiasan alam berupa batu dengan berbagai bentuk itu diyakini sebagai perwujudan harta kekayaan Amaq Dana yang berubah menjadi batu.  

        Itulah sepenggal legenda yang kemudian menjadi nama dari objek wisata Pantai Medana yang terletak di Desa Medana, Kecamatan Tanjung, Kabupaten Lombok Utara, Provinsi Nusa Tenggara Barat  yang berjarak sekitar 30 kilometer arah utara Mataram.

        Terlepas dari benar atau tidaknya cerita rakyat itu,  kini objek wisata bahari yang dikenal dengan nama Medan Bay Marina  semakin ramai dikunjungi wisatawan nusantara maupun mancanegara baik yang menginap di hotel maupun yang datang menggunakan "yacht" (kapal pesiar kecil).

        Di Pantai Medana telah berdiri sejumlah hotel bintang, seperti Hotel Medana Bay Marina dan di punggung  bukit Medana telah dibangun The  Oberoi  Lombok yang merupakan hotel bintang lima plus pertama di Pulau Lombok.

        Sementara di Pantai Sira yang lokasinya berdekatan dengan Medana terdapat Hotel Tugu dan Puri Medana  serta lapangan golf 18 hole, bertaraf internasional, Lombok Golf Kosaido Country Club. Kini di objek wisata Pantai Sira juga sedang dibangun sejumlah hotel bintang dan melati.    

        Lima tahun silam di sepanjang Pantai Medana berjejer puluhan "keren" (tungku tempat membakar batu karang)   untuk bahan bangunan. Perahu-perahu tua  yang digunakan untuk mengambil batu karang di laut memberikan kesan kumuh di pantai itu.

        Namun itu merupakan cerita kelam masa lalu. Sejak kelahiran "bayi" empat tahun lalu yang kemudian diberi nama  Kabupaten Lombok  Utara segalanya berubah. Kini pantai Medana dan Pantai Sira, tempat para nelayan memancing atau "menyuluh" (menangkap ikan malam hari ketika air laut surut) menjadi salah satu objek wisata yang mulai ramai dikunjungi wisatawan.

        Bupati Lombok Utara H Djohan Sjamsu berkomitmen untuk mengembangkan Pantai Medana dan Sira  menjadi destinasi wisata bertaraf internasional dalam rangka menarik minat wisatawan untuk berkunjung dan menghabiskan masa liburannya di daerah ini.

         Posisi objek wisata yang bisa dijangkau dalam waktu satu jam dari Kota Mataram dan sekitar dua jam dari Bandara Internasional Lombok (BIL) menggunakan kendaraan roda empat ini, karena berdekatan dengan destinasi wisata Tiga Gili (pulau kecil) Trawangan, Meno dan Gili Air yang telah mendunia itu.

        "Kami optimistis objek wisata Medana dan Sira akan menarik minat wisatawan untuk berkunjung ke Lombok Utara. Marina Bay Marina yang merupakan salah satu dari marina yang ada di Indonesia, setelah Batam dan Bali," katanya.

        Keberadaan objek wisata Pantai Medana itu semakin dikenal baik secara nasional maupun internasional setelah disinggahi ratusan "yacht" (kapal pesiar kecil) dari puluhan negara yang membawa ratusan wisatawan asal berbagai negara.

        Hingga kini Medana Bay Marina sudah empat kali disinggahi ratusan Yacht. Pada September 2009  disinggahi 160 kapal pesiar dari 30 negara di Asia, Amerika, dan Eropa, yang sebelumnya mengikuti "Sail Bunaken", kemudian pada 2010 sebanyak 107 kapal serupa dari berbagai negara di Eropa dan Asia.

        Sementara pada September 2012 sebanyak 133 yacht peserta Sail Morotai yang membawa 300 lebih wisatawan dari 18 negara juga singgah di Pantai Medana. Selama sepekan berlabuh di perairan Medana, para turis itu mengunjungi berbagai objek wisata yang ada di Lombok Utara.

        Bagi Djohan kehadiran wisatawan dari berbagai negara itu berdampak positif terhadap industri pariwisata Lombok Utara, karena setelah pulang ke nagaranya masing-masing mereka akan bercerita tentang keindahan objek wisata di bumi "Tioq Tata Tunaq" (motto Kabupaten Lombok Utara). Ini promosi gratis bagi pariwisata daerah ini.

        "Kendati para wisatawan yang menumpang kapal pesir itu tidak menginap di hotel, namun tetap memberikan keuntungan, karena ketika mengunjungi objek wisaa mereka pasti membeli makanan dan souvenir dan ini menguntungkan masyarsakat," katanya dengan penuh semangat

       Djohan berniat untuk menjadwalkan penyelenggaraan "Sail Medana" pada tahun berikutnya. Kegiatan ini didukung oleh pemerintah pusat. Infrastruktur yang tersedia sudah cukup memadai, tinggal menyiapkan biaya perbaikan jalan dan tempat masyarakat berjuaan  dan ini  bisa disiapkan oleh pemerintah daerah.

        Ratusan wisatawan dari belasan negara itu disambut hangat Bupati Lombok Utara dan jajarannya dan disuguhi atraksasi kesenian khas serta dijamu dengan menu masakan khas, seperti sate ikan khas Tanjung dan sayur "ares" (sejenis menu masakan berbahan baku hati atau bagian dalam batang pisang)

       Menurut sejumlah wisatawan mancanegara, obyek wisata Medana memiliki banyak kelebihan, antara lain dapat menikmati sunset. Sementara itu, obyek wisata tiga gili memiliki keindahan alam bawah laut. Lokasi tiga gili ini merupakan ikon  pariwisata NTB.

        Rob Manning ( 55)  bersama istrinya Diana Neggo (58), Pemilik kapal The Doctor, keduanya guru High School di Freemantle berlayar mengajak seekor kucingnya mengaku baru pertama kali berkunjung ke Lombok termasuk pantai Medana.

       "Saya baru kali ini ke sini. We love Lombok," ujar pasangan suami istri yang menggunakan kapal berukuran 14 meter dan lebar empat meter dilengkapi mesin berkekuatan 60 PK  yang dibeli pada tahun 2004 seharga 70.000 dolar Asutralia    

       Peserta lainnya adalah Roberth Snashall, 70 tahun, bersama pasangan  Jolle Brise (70) menggunakan kapal berukuran 10,5 meter dan lebar 3,2 meter  juga mengagumi keindahan Lombok dan menyatakan  "Lombok is lovely place.

        Ace Robin, pemilik PT Wisata Alam Samudra yang mengelola Medana Bay Marina mengatakan, Medana Bay Marina Lombok Utara merupakan hotel ketiga setelah Marina Batam dan Marina Bali yang memiliki fasilitas jetty.

       "Para wisatawan umumnya merasa lebih nyaman dengan adanya fasilitas ini, karena mereka dapat meninggalkan kapalnya untuk mengunjungi berbagai objek   atau bahkan menelusuri sudut-sudut pariwisata di Lombok," katanya.  

       Kalau di tempat lain pemilik kapal hanya lego atau membuang jangkar begitu saja, tapi di Medana Bay Marina ada jetty yang dilengkapi dengan tempat pengisian air.

       "Kita tidak menjual kamar kepada para wisatawan yang menggunakan kapal pesir , tapi menjual itu jetty .  Jetty kita sewakan khusus untuk yacht dan bukan untuk kapal publik," katanya.

       

                                                   Membuahkan hasil

       Perjuangan pemerintah daerah di kabupaten yang kini memasuki usia empat  tahun itu  nampaknya membuahkan hasil, ini terlihat dengan terus meningkatnya angka kunjungan wisatawan nusantara maupun mancangera yang mengunjungi sejumlah objek wisata yang ada di Kabupaten Lombok Utara terutama destinasi wisata Gili Trawangan, Meno dan Gili Air.    

       Wakil Bupati Lombok Utara H Najmul Ahyar mengatakan, arus kunjungan wisatawan ke daerahnya   mengalami peningkatan cukup signifikan setiap tahun, hingga Oktober 2012 mencapai 350.000 orang baik wisatawan mancanegara maupun nusantara.

       "Peningkatan angka kunjungan wisatawan tersebut mencapai lebih dua kali lipat dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Destinasi wisata yang paling ramai dikunjung wisatawan adalah Gili Trawangan. Bahkan obyek wisata bahari ini menjadi ikon pariwisata NTB.

      Setiap hari rata-rata 1.300 orang wisatawa  berkunjung ke obyek wisata yang memiliki yang indah ini.  Dari angka kunjungan wisatawan ke Lombok Utara tersebut hampir setengah dari jumlah kunjungan wisatawan ke wilayah NTB.

       Menurut data Dinas Kebudayaan dan Pariwisata NTB mencapai 886.880 orangl, sebanyak  522.684 orang diantaranya wisatawan nusantara dan 364.196 orang wisatawan mancanegara.

      "Peningkatan angka kunjungan wisatawan ke Lombok Utara selain karena daya tarik objek wisata yang ada di daerah ini juga  karena kondusi keamanan yang tetap kondusif yang juga berdampak positif terhadap iklim investasi di daerah ini," katanya.

       Meningkatnya angka kunjungan wisatawan yang cukup singifikan itu berdampak terhadap  peningkatan Pendapatan  Asli Daerah (PAD) dan sektor pariwisata memberikan sumbangan terbesar, bahkan sekiatr 15 persen APBD Lombok Utara setiap tahun bersumber dari sektor pariwisata.

       "Selama ini primadona kita memang  pariwisata, karena memberikan kontrubusi sekitar 15 persen terhadap APBD Lombok Utara sebesar Rp 424,59 miliar. Ini masih bisa ditingkatkan dengan terus menggali potensi PAD dari sektor pariwisata," katanya.

        Dia mengatakan, PAD Lombok Utara masih bisa dikembangkan, karena masih banyak potensi pariwiata yang belum digarap secara maksimal. Sektor pariwisata di daerah ini terus berkembang ditandai dengan semakin meningkatnya investasi di sektor ini.

       "Kami mengembangkan PAD di Lombok Utara dari hanya Rp6 miliar pada tahun pertama 2009 setelah Lombok Utara menjadi daerah otonum baru. Pada 2010  meningkat menjadi Rp10 miliar, meningkat menjadi Rp25 miliar pada 2011 dan pada 2012 ini kita targetkan Rp30 miliar. Insya Allah target ini akan terealisasi," kata Najmul.

        Menurut data Biro Pusat Statistik (BPS), lonjakan dari PAD Lombok Utara merupakan yang tertinggi dibandingkan dengan sembilan kabupaten/kota lainnya di Provinsi NTB.

       "Beberapa waktu lalu BPS NTB telah menetapkan Lombok Utara sebagai kabupaten dengan tingkat kemajuan pembangunan yang tertiinggi di NTB, karena dalam usia yang baru memasuki empat tahun perkembangan pembangunan di daerah kita dinilai cukup pesat," katanya.

       Pemerintah Kabupaten Lombok Utara terus berupaya mengoptimalkan pemanfaatan potensi pariwisata yang cukup banyak terutama  kawasan tiga gili (pulau kecil) Trawangan, Meno dan Gili Air yang selama ini telah memberikan kontribusi terbesar terhadap PAD daerah ini.

       Panorama pantai nan eksotik dan pemandangan alam yang menawan serta kekayaan kuliner dan khasanah seni budaya yang unik dan menarik menjadi modal utama membangun pariwisata Lombok Utara guna meraup  PAD sebesar-besarnya. Karena itu pemda di bumi "Tioq Tata Tunaq" akan berupaya memanfaatkan potensi pariwisata itu. (*)