24 PEGAWAI NTB TERINDIKASI MENGIDAP HIV/AIDS

id

     Mataram, 30/11 (ANTARA) - Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menyatakan, sampai September 2012 sebanyak 24 orang pegawai baik yang berstatus Pegawai Negeri Sipil maupun honorer di wilayah itu terindikasi mengidap virus HIV/AIDS. 

     "Dari 24 orang PNS/honorer itu 14 orang diantaranya terindikasi mengidap HIV dan 10 orang lainnya mengidap AIDS," kata Sekretaris KPA Provinsi NTB H Soeharmanto, di Mataram, Jumat.

     Ia mengatakan, sampai akhir 2011 PNS/honorer yang terindikasi mengidap HIV/AIDS sebanyak 20 orang, sehingga dalam sembilan bulan terakhir ini terdeteksi empat orang lagi, sehingga totalnya menjadi 24 orang.

     Selain PNS/honorer, oknum anggota TNI dan Polri di wilayah NTB juga terindikasi mengidap HIV/AIDS yakni terdata sebanyak 11 orang, lima orang pengidap HIV dan enam orang sudah terindikasi mengidap virus AIDS.

     Tahun sebelumnya oknum anggota TNI/Polri yang mengidap HIV/AIDS juga terdata sebanyak 11 orang, sehingga tidak ada penambahan dalam setahun terakhir ini.

     Sementara karyawan atau tenaga profesional yang mengidap HIV dan AIDS terdata sebanyak 50 orang, tahun sebelumnya sebanyak 33 orang, sehingga ada penambahan sebanyak 17 kasus yang ditemukan dalam sembilan bulan terakhir ini.

     Kalangan pelajar/mahasiswa terdata sebanyak 15 orang yang bertambah dari 12 orang di tahun sebelumnya.

     Pekerja wisata yang mengidap HIV/AIDS sebanyak tujuh orang, seniman satu orang, ibu rumah tangga/pembantu rumah tangga 104 orang, TKI/TKW 45 orang dan nara pidana (napi) enam orang.

     "Kasus pada ibu rumah tangga/pembantu rumah tangga, tergolong paling tinggi jumlah penemuan kasusnya, karena tahun sebelumnya hanya 67 orang, lalu berkembang menjadi 104 orang atau penambahan 37 orang dalam sembilan bulan ini," ujarnya.

     Untuk pekerja swasta, kata Soeharmanto, lebih banyak lagi yakni sebanyak sebanyak 163 orang yang bertambah dari 127 kasus di tahun lalu.  Pengidap HIV/AIDS dari kalangan yang tidak bekerja juga bertambah mejadi 121 orang dari data sebanyak 97 orang di tahun sebelumnya.

     Malah, wanita pekerja seks komersial lebih sedikit yakni 57 orang yang bertambah dari 47 orang di tahun sebelumnya. Sementara petani/buruh kasar juga bertambah menjadi 29 orang dari tahun sebelumnya sebanyak 20 orang. Sopir bertambah menjadi 12 orang dari 10 orang, dan nelayan juga bertambah menjadi lima orang dari sebelumnya tiga orang.

     "Secara keseluruhan, dalam enam tahun terakhir ini terjadi peningkatan yang cukup signifikan yakni dari sebanyak 99 orang di 2006, terdiri dari HIV 63 orang dan AIDS 36 orang, hingga mencapai 650 orang sampai posisi September 2012," ujar Soeharmanto.

     Dari sebanyak 650 kasus HIV/AIDS itu, terdiri dari 321 orang penderita HIV dan 329 orang penderita AIDS. Dari 329 orang penderita AIDS itu sebanyak 164 orang (49,8 persen) telah meninggal dunia. Sebanyak 165 orang atau 50,2 persen masih hidup dalam kondisi memprihatinkan. (*)