POLISI TANGKAP PROVOKATOR UTAMA KERUSUHAN SUMBAWA

id

     Mataram, 30/1 (ANTARA) - Aparat kepolisian di jajaran Polda Nusa Tenggara Barat (NTB) menangkap provokator utama penyebab kerusuhan akibat terprovokasi isu bernuansa Suku Agama Ras dan Antargolongan (SARA) yang mencuat Selasa (22/1) siang hingga petang.

     "Tadi sekitar pukul 16.00 Wita, provokator utama yang menyebabkan kerusuhan Sumbawa, berinisial YP ditangkap di depan Fakultas Hukum Universitas Mataram," kata  Direktur Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda NTB Kombes Pol Drs Reyinhard SH, di Mataram, Rabu malam.

     Ia mengatakan, YP yang teridentifikasi sebagai provokator utama dalam kegiatan unjuk rasa yang menyebabkan kerusuhan di Sumbawa, yang juga penghasut perusakan Pura Girinata di Sumbawa Besar.

     YP menjadi incaran polisi, setelah dilakukan penyelidikan informatika dan teknologi (IT) semenjak pecahnya kerusuhan di Pulau Sumbawa itu.

     "Tiga hari lalu penyelidikan IT itu mulai mengarah pada tersangka YP, sehingga dilakukan pencarian dan pengejaran hingga dapat ditangap," ujarnya.

     YP sempat ditemukan di kos-kosan di Sumbawa Besar, ibukota Kabupaten Sumbawa, namun ia terus berpindah lokasi menghindari kejaran polisi.

      YP juga mengganti nomor telepon selular, namun akhirnya terlacak berada di Kota Mataram, ibukota Provinsi NTB.

      Dilaporkan, YP bersembunyi di rumah pacarnya di Mataram, sehingga tim Reskrimum dan Intelmob Polda NTB melakukan pemantauan intensif, hingga dapat dibekuk.

      "Saat ini, YP tengah diperiksa secara intensif di Mapolda NTB," ujar Reyinhard.   

      Dua hari lalu, jajaran Polda NTB menangkap lima orang yang terindikasi sebagai provokator/penggerak lapangan, masing-masing berinisial Ar, AS, AM, Ju dan HM.

      Dua orang yang juga terindikasi terlibat praktik provokasi kerusuhan Sumbawa, yakni melalui jejaring sosial "facebook" berinisial DS, dan seorang perempuan tersangka provokator via SMS berinisial F, juga ikut ditangkap.

      Dengan demikian, jajaran Polda NTB sudah menangkap delapan orang yang terindikasi sebagai provokator kerusuhan di Kabupaten Sumbawa.   

      Seperti diketahui, dalam kerusuhan yang dipicu oleh isu menyesatkan yang mengait-ngaitkan kecelakaan lalu lintas dengan unsur SARA itu, sebanyak 35 unit rumah dibakar, puluhan rumah lainnya rusak berat, dua unit toko dan dua swalayan juga dijarah dan dibakar.

      Selain itu, empat mobil dan tujuh sepeda motor dibakar, satu unit hotel (Hotel Tambora) dibakar dan satu bengkel dirusak dan dijarah.

      Tujuh sepeda motor lainnya dirusak, enam unit toko dibakar, dan 142 unit kios di Pasar Seketeng, Kecamatan Sumbawa, juga dibakar.   

       Kerusuhan itu dipicu oleh isu menyesatkan pascatewasnya Arniati (30) yang beragama Islam dalam kecelakaan sepeda motor yang dikendarai anggota Polri yang beragama Hindu Brigadir I Gede Eka Swarjana (31). Arniati yang diketahui merupakan pacar anggota polisi itu membonceng di sepeda motor itu.

      Kecelakaan lalu lintas itu terjadi pada hari Sabtu tanggal 19 Januari sekitar pukul 23.00 Wita, di jalan raya jurusan Sumbawa-Kanar kilometer 15-16 di dekat tambak udang Dusun Empang, Kecamatan Labuhan Badas, Kabupaten Sumbawa.

      Namun, kasus itu dikait-kaitkan dengan unsur SARA dan isu yang berkembang wanita itu bukan tewas akibat kecelakaan lalu lintas, tetapi diperkosa dan dibunuh.

      Akibat kerusuhan tersebut, lebih dari 2.000 orang warga Sumbawa keturunan Bali mengungsi ke tiga lokasi yang diyakini aman dari gangguan, yakni Markas Kodim Sumbawa, Markas Kompi Senapan B Batalyon Infanteri (Yonif) 742/SYB, dan Markas Polres Sumbawa. (*)