Minat pembelian properti meningkat Semester II tahun 2022

id lamudi,minat,pembelian,properti,semester II,tahun ini

Minat pembelian properti meningkat Semester II tahun 2022

Ilustrasi - Pembangunan Perumahan (Forum Properti)

Jakarta (ANTARA) - Lamudi.co.id sebagai perusahaan teknologi yang bergerak di bidang properti mencatat minat pembelian properti mengalami peningkatan pada Semester II tahun ini. “Lamudi.co.id mencatat bahwa minat pembelian properti di Semester II-2022 meningkat sebesar 18 persen dibandingkan pada semester I-2022,” ujar Commercial Director Lamudi.co.id Yoga Priyautama dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.

Yoga menambahkan, di antara banyak jenis properti yang ada di pasaran, rumah tapak tetap menjadi opsi terpopuler bagi masyarakat Indonesia dengan pencarian yang meliputi 70 persen dari tipe properti yang tersedia di Lamudi.co.id.

Pengembang masih memfokuskan investasi mereka ke pengembangan rumah tapak mengingat permintaan yang konsisten tinggi dari masyarakat Indonesia. Namun di sisi lain, properti apartemen juga cocok untuk kaum muda kelas pekerja yang ingin menghindari kemacetan lalu lintas saat bepergian sekitar kota-kota besar.

“Untuk menargetkan demografis ini, beberapa pengembang perlu menggunakan strategi pengurangan harga dan ketentuan pembayaran yang fleksibel untuk membuat proyek mereka terjangkau dan diinginkan,” kata Yoga.

Tahun 2022 merupakan era baru bagi industri properti setelah tahun-tahun sebelumnya industri perlahan bangkit dari berbagai ketidakpastian akibat pandemi COVID-19. Meski demikian, tahun ini kendala kepemilikan properti juga masih beragam dan salah satunya dipengaruhi oleh adanya inflasi yang berpengaruh pada penjualan properti.

Baca juga: Rukita kembali serahkan hunian gratis pada "pahlawan pandemi"
Baca juga: BNI meluncurkan platform pencarian properti BNI DigiGriya


Namun di tengah kondisi ekonomi saat ini, Lamudi.co.id melihat bahwa sektor properti akan tangguh melewati berbagai rintangan. “Sektor properti terus bergeliat dan bertumbuh karena didorong oleh permintaan dari end-user atau pembeli properti, mengingat bahwa properti adalah kebutuhan primer masyarakat Indonesia,” kata Yoga.