MENSOS SERAHKAN BANTUAN UNTUK KORBAN KERUSUHAN SUMBAWA

id

     Mataram, 7/2 (ANTARA) - Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri tengah meninjau lokasi yang dilanda kerusuhan di Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB), 22 Januari 2013, dan menyerahkan sejumlah bantuan kemanusiaan untuk para korban.

     "Ada sejumlah bantuan yang diserahkan Pak Mensos yang hari ini meninjau Kabupaten Sumbawa pascakerusuhan," kata Kepala Dinas Sosial Kependudukan dan Catatan Sipil Provinsi NTB Bachrudin, di Mataram, Kamis.

     Bachrudin menyebut bantuan yang diserahkan Mensos itu antara lain uang tunai sebesar Rp1,2 juta kepada setiap kepala keluarga (KK) yang rumahnya rusak akibat kerusuhan di Kabupaten Sumbawa.

     Namun, total nilai bantuan untuk perbaikan rumah itu hanya sebesar Rp348 juta, sehingga jumlah penerima bantuan disesuaikan dengan dukungan anggaran. 

     "Data versi Pemerintah Kabupaten Sumbawa, jumlah rumah yang rusak akibat kerusuhan itu lebih dari 100 unit, sehingga disesuaikan dengan nilai bantuan," ujarnya.

     Selain itu, Mensos juga menyerahkan bantuan sebesar Rp500 juta untuk desa yang terkena dampak kerusuhan. Sasarannya lima desa, masing-masing mendapat Rp100 juta.

     Bantuan lainnya, yakni uang tunai sebesar Rp700 juta untuk kebetuhan penunjang perbaikan rumah penduduk yang terkena dampak kerusuhan tersebut.

     "Berbagai bantuan itu diserahkan oleh Pak Mensos yang bersama rombongannya meninjau Kabupaten Sumbawa, pada 7 Februari ini," ujarnya.

     Mensos Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II itu berkunjung ke wilayah NTB, sejak Rabu (6/2), yang tiba di Bandara Internasional Lombok (BIL), pukul 14.10 Wita, kemudian berkunjung ke dapur Harian Umum Lombok Post.

     Selanjutnya, menghadiri pertemuan Forum Keserasian Sosial yang digelar di Aula Hotel Lombok Raya, di Mataram. 

     Pada Kamis (7/2) pukul 09.00 Wita, Mensos dan rombongan bertolak ke Pulau Sumbawa, guna melihat lokasi pascakerusuhan di Kabupaten Sumbawa.

     Versi Polda NTB, dalam kerusuhan yang dipicu oleh isu menyesatkan yang mengait-ngaitkan kecelakaan lalu lintas dengan unsur SARA itu, sebanyak 35 unit rumah dibakar, puluhan rumah lainnya rusak berat, dua unit toko dan dua swalayan juga dijarah dan dibakar.

     Selain itu, empat mobil dan tujuh sepeda motor dibakar, satu unit hotel (Hotel Tambora) dibakar dan satu bengkel dirusak dan dijarah.

     Tujuh sepeda motor lainnya dirusak, enam unit toko dibakar, dan 142 unit kios di Pasar Seketeng, Kecamatan Sumbawa, juga dibakar.  

     Kerusuhan itu dipicu oleh isu menyesatkan pascatewasnya Arniati (30) yang beragama Islam dalam kecelakaan sepeda motor yang dikendarai anggota Polri yang beragama Hindu Brigadir I Gede Eka Swarjana (31). Arniati yang diketahui merupakan pacar anggota polisi itu membonceng di sepeda motor itu.

     Kecelakaan lalu lintas itu terjadi pada hari Sabtu tanggal 19 Januari sekitar pukul 23.00 Wita, di jalan raya jurusan Sumbawa-Kanar kilometer 15-16 di dekat tambak udang Dusun Empang, Kecamatan Labuhan Badas, Kabupaten Sumbawa.

     Namun, kasus itu dikait-kaitkan dengan unsur SARA dan isu yang berkembang wanita itu bukan tewas akibat kecelakaan lalu lintas, tetapi diperkosa dan dibunuh. (*)