Mataram, 27/2 (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) tengah berupaya memulihkan citra pariwisata pascakematian turis remaja Australia, Liam Davies (19), setelah mengkonsumsi minuman keras mengandung metanol di Gili Trawangan, Kabupaten Lombok Barat, pada malam Tahun Baru 2013.
"Berbagai upaya dilakukan dan ada tim sosialisasi yang gencar menginformasikan berbagai hal penting terkait kondisi pariwisata di NTB," kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disbudpar) Provinsi NTB H Lalu Gita Aryadi, di Mataram, Rabu.
Liam Davies meninggal dunia di Rumah Sakit Sir Charles Gairdner, Perth, Australia, 6 Januari 2013, setelah beberapa hari kritis. Remaja kelahiran Selandia Baru itu dilarikan dari Pulau Lombok, NTB, ke Perth, sehari setelah menjalani pemeriksaan di salah satu rumah sakit di Kota Mataram.
Davies diduga keracunan metanol, bahan kimia yang biasa digunakan untuk keperluan industri. Ia diserang nyeri lambung dan kepala serta muntah-muntah, hingga kritis dan meninggal.
Pascakematian Davies, Pemerintah Australia mengeluarkan "travel advisory" atau imbauan untuk mempertimbangkan kunjungan ke Gili Trawangan, NTB.
"Travel Advisory" itu berdampak langsung pada kunjungan wistawan Australia ke Gili Trawangan, yang menurun drastis dari sekitar 70 persen menjadi hanya lima persen saja.
"Travel advisory" itu diterbitkan atas desakan orangtua dan sanak keluarga Davies di Australia dan Selandia Baru yang meminta negaranya menyikapi permasalahan tersebut, hingga Konjen Australia di Denpasar, Bali, Brett Farmer menemui Pemerintah Provinsi NTB dan pihak terkait lainnya.
Farmer datang bersama Wakil Kedutaan Besar Selandia Baru untuk Indonesia Ian Brownlies, dan menghadiri pertemuan koordinasi di Aula Dinas Kesehatan Provinsi NTB, di Mataram, 17 Januari 2013.
Saat itu Farmer banyak mendapat informasi terkait kematian turis remaja Australia itu, namun Pemerintah Australia masih belum puas sehingga Konjen Australia itu mengirim surat resmi berisi sejumlah pertanyaan penting kepada Pemerintah Provinsi NTB.
Gita mengatakan, Pemprov NTB telah menggelar rapat koordinasi bidang pariwisata dan salah satu hal pokok yang disosoti dalam rapat tersebut yakni pemulihan citra pariwisata pascakematian Davies.
"Salah satu hal penting yang perlu dibenahi yakni modus penyalahgunaan peredaran minuman beralkohol (dicampur metanol), dan itu pembenahan tersebut harus terus disosialisasikan sebagai bagian integral dari tim sosialisasi pariwisata," ujarnya.
Materi sosialisasinya, antara lain tempat khusus penjualan minuman beralkohol disertai legalitasnya, dan disiplin dalam perdagangan minuman beralkohol tersebut.
Selain itu, meningkatkan pengawasan ketat terhadap minuman beralkohol oplosan yang berkemungkinan dicampur metanol yang dapat menewaskan konsumen, sebagaimana dialami Liam Davies.
"Berbagai pihak perlu terlibat dalam upaya positif ini, sebagai upaya bersama membangun sektor pariwisata di wilayah NTB," ujarnya. (*)