Mataram,(Antara) - Jalur Lingkar Selatan Kota Mataram kini dijadikan sebagai kawasan pengembangan ikan lele, sementara di Jalur Lingkar Utara sebagai kawasan pengembangan ikan nila dan karper.
Kepala Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan (BP4K) Kota Mataram Haji Mutawalli di Mataram, Sabtu mengatakan bahwa potensi pembudidayaan ikan lele di Kota Mataram secara intensif dikembangkan di wilayah selatan Kota Mataram.
Pihaknya optimistis Kawasan Daerah Ikan Khusus Lele (KDI KL) di Lingkungan Kebon Daye Indah bisa berkembang karena prospek penggembangan lele masih sangat terbuka lebar.
Ia mengatakan bahwa prospek dan pangsa pasar produk olahan lele berpotensi untuk terus dikembangkan dan dapat lele diolah menjadi dendeng, abon, kripik, maupun krupuk. Dengan packaging yang bagus, produk olahan ini bisa masuk ke pasar modern.
Pengembangan Kawasan Ika Lele tersebut merupakan bentuk komitmen Pemkot Mataram untuk mengembangkan ekonomi kerakyatan karena tidak tertutup kemungkinan budi daya lele dikembangkan di lokasi berbeda, utamanya di wilayah yang sulit sumber airnya.
Kota Mataram yang hanya memiliki lahan sawah seluas 2.197 hektare, menurut dia, perlu mencari inovasi baru dengan mengembangkan sektor perikanan darat.
Khusus di wilayah selatan, lebih spesifik dikembangkan budi daya lele. Pemkot Mataram siap mendukung dengan memberikan bantuan berupa pelatihan, kolam terpal sebanyak 60 buah, 14.000 bibit lele, pakan, serta pendampingan.
"Pendampingan kita berikan sejak produksi, panen, pascapanen hingga pemasaran," ujar Mutawalli.
Selain peluncuran Kawasan Ikan Lele pada awal Juni lalu, Wali Kota Mataram H. Ahyar Abduh melakukan pelepasan ribuan bibit lele serta panen lele pada kolam-kolam terpal yang dimiliki kelompok pembudidaya lele di Lingkungan Kebon Daye Indah.
Iia menjelaskan, khusus Lingkar Utara, seperti di Rembga, Gegutu, dan Sayang-Sayang dikembangkan ikan mujair, nila, karper, dan gurami. Kini, pertumbuhannya cukup menggembirakan.
"Dengan adanya budi daya ikan nila, mujair, dan gurami tersebut rumah makan atau lesehan kini tumbuh bagaikan jamur dan banyak dikunjungi pembeli," katanya.