Pemkot mengimbau warga waspada gangguan kesehatan akibat anomali cuaca

id Dinkes,Mataram,Wali Kota

Pemkot mengimbau warga waspada gangguan kesehatan akibat anomali cuaca

Ilustrasi: aktivitas pendaftaran di salah satu puskesmas di Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat. (Foto: ANTARA/Nirkomala)

Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), mengimbau warga agar waspada terhadap berbagai potensi gangguan kesehatan akibat anomali cuaca yang terjadi saat ini.

"Anomali cuaca yang terjadi hampir sepekan dengan intensitas hujan tinggi perlu diwaspadai terhadap dampak berbagai gangguan kesehatan, baik itu Demam Berdarah Dengue (DBD), chikungunya, diare, dan penyakit lainnya," kata Wali Kota Mataram H Mohan Roliskana di Mataram, Kamis.

Pernyataan itu disampaikan menyikapi terjadinya kenaikan kasus DBD, chikungunya, dan diare, di Kota Mataram, yang salah satunya dipicu karena anomali cuaca. Apalagi, Mataram selama satu minggu terakhir ini terus diguyur hujan.

Data Dinas Kesehatan Kota Mataram menyebutkan kasus DBD di Mataram sampai minggu kelima tahun 2023 tercatat 52 kasus, chikungunya selama Januari 47 kasus, sedangkan Februari belum ada. Sementara untuk diare tercatat 471 kasus dan 227 diantaranya kasus diare balita.

Terkait dengan itulah, lanjut wali kota, pemerintah kota (pemkot) melalui Dinas Kesehatan telah menyebar imbauan ke 325 lingkungan untuk mengingatkan warga agar waspada dan tetap menjaga kebersihan lingkungan.

"Imbauan tersebut disampaikan ke masyarakat melalui tempat-tempat ibadah agar bisa menjadi atensi masyarakat untuk melakukan langkah antisipasi dan upaya pencegahan," katanya.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Mataram dr Usman Hadi sebelumnya mengatakan untuk mencegah chikungunya dan DBD masyarakat diimbau waspada dan peduli terhadap kebersihan lingkungan dengan menggencarkan Gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).

"Baik chikungunya, DBD, maupun diare, pencegahannya sama yakni kebersihan lingkungan," katanya.

Di sisi lain Usman juga mengingatkan agar masyarakat yang mengalami gangguan kesehatan, termasuk pada anak-anak mereka agar segera dibawa berobat ke puskesmas atau pusat layanan kesehatan terdekat.

"Jangan sampai menunggu kondisi sudah parah baru dibawa ke puskesmas. Masyarakat jangan sungkan berobat, apalagi layanan kesehatan di 11 puskesmas se-Kota Mataram gratis," katanya.