Gempa M5,9 Laut Banda akibat aktivitas subduksi

id BMKG ,Gempa Laut Banda ,Gempa tektonik ,Subduksi Laut Banda

Gempa M5,9 Laut Banda akibat aktivitas subduksi

Peta guncangan gempa tektonik magnitudo 5,9 di Laut Banda, Maluku pukul 16.34.04 WIB, Rabu (22/2/2023) (ANTARA/HO-BMKG)

Jakarta (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan gempa tektonik berkekuatan magnitudo 5,9 di Laut Banda, Maluku akibat adanya aktivitas subduksi Laut Banda.

Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono di Jakarta, Rabu mengatakan bahwa episenter gempa bumi terletak pada koordinat 7,18 Lintang Selatan, 129,62 Bujur Timur atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 30 km arah utara Pulau Babar, Maluku Barat Daya, Maluku pada kedalaman 134 km.

"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas subduksi Laut Banda." paparnya. Ia menambahkan, hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan geser naik (oblique thrust).

Ia mengatakan, gempa yang terjadi pada pukul 16.34.04 WIB itu memiliki parameter update dengan magnitudo M5,7. Ia mengemukakan, gempa bumi itu dirasakan di Tepa dan Saumlaki dengan intensitas III MMI (Modified Mercally Intensity) atau getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan akan truk berlalu.

"Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut," katanya.

Baca juga: Gempa magnitudo 5,9 guncang wilayah Laut Banda
Baca juga: Gempa M5,2 guncang Seluma Bengkulu


Hasil pemodelan, lanjut dia, menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami. Hingga pukul 17.00 WIB, disampaikan Daryono, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock). Ia mengimbau kepada masyarakat agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.

"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," katanya. Selain itu, ia juga mengimbau agar masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.