Kelurahan Pejeruk Mataram mengembangkan maggot olah sampah rumah tangga

id Maggot,Kelurahan Pajeruk Mataram Maggot,Kelurahan pajeruk maggot,Lurah Pejeruk Ampenan Lalu Bagus Afriandi

Kelurahan Pejeruk Mataram mengembangkan maggot olah sampah rumah tangga

Lokasi pengolahan sampah melalui budi daya maggot di Kelurahan Pejeruk Ampenan, Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat. (ANTARA/HO)

Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kelurahan Pejeruk Ampenan, Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, mengembangkan sistem pengolahan sampah rumah tangga melalui budi daya maggot dengan melibatkan kelompok pemuda kreatif di kelurahan tersebut.

"Pengolahan sampah rumah tangga melalui budidaya maggot ini baru kita mulai uji coba dengan tiga kotak budidaya. Satu kotak berukuran 2x1 meter," kata Lurah Pejeruk Ampenan Lalu Bagus Afriandi di Mataram, Kamis.

Berdasarkan evaluasi sementara, katanya, pengolahan sampah rumah tangga berupa sisa makanan, sisa buah, dan sayur, dalam sehari mencapai 50 kilogram. Artinya, sebanyak 50 kilogram sampah rumah tangga menjadi pakan maggot dan sampah yang akan dibawa ke tempat pembuangan sementara (TPS) akan berkurang.

Menurutnya, sampah rumah tangga yang menjadi pakan maggot tersebut didapatkan dari warga terutama di Lingkungan Kebon Bawak Barat yang menjadi lokasi pengembangan maggot.

Sampah rumah tangga yang sudah dipilah, dijemput oleh pemuda yang tergabung dalam Ikatan Pemuda Kreatif (Ikrar) kemudian di bawa ke lokasi budi daya yang diberi nama Ikrar Sampah Maggot, untuk dilakukan pemilahan kembali.

"Sampah plastik kita bawa ke bank sampah, kemudian sampah organik kita jadikan pakan maggot, sisa sampah organik kita buat jadi kompos dan pupuk cair," katanya. Dengan demikian, sampah yang dibuang ke TPS tinggal sisa-sisa yang tidak bisa dimanfaatkan. Oleh karena itu, apabila program ini bisa maksimal dan efektif maka budi daya maggot akan dikembangkan di delapan lingkungan yang ada di Kelurahan Pejeruk.

"Jika budi daya ini berkembang dengan baik, ke depan kita diprediksi sampah organik yang akan terurai bisa di atas 100 kilogram per hari," katanya.

Apalagi saat ini, sedang disiapkan lima kotak lagi untuk tambahan tempat budi daya.

Sementara terkait untuk penjualan hasil, katanya, sejauh ini Ikrar Sampah Maggot Pejeruk memang belum melakukan panen perdana, karena baru berjalan 7 hari.

"Tapi untuk penjualan maggot, tinggal di bawa ke Mataram Maggot Center (MMC) di TPST Kebon Talo," katanya.*