Setelah berkenalan selama dua hari tersebut, pelaku mengaku beberapa kali ditraktir korban untuk minum minuman alkohol di warung miliknya. Karena beberapa kali pernah ditraktir oleh WNA tersebut, pelaku pun mengajak korban untuk minum lagi di warung miliknya pada Kamis 23/2 dengan perjanjian pelaku yang akan membayar.
"Korban dan pelaku sama-sama minum. Pelaku mentraktir korban untuk minum bersama di warung milik pelaku," kata Bambang Yugo.
Setelah beberapa saat menikmati minuman beralkohol tersebut, muncul pertikaian antara pelaku dan korban. Namun, polisi masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait masalah yang menyebabkan pertikaian yang berujung pada kematian korban.
Menurut keterangan pelaku Gede Wijaya, korban sempat mengencingi bagian tubuh pelaku sehingga menyulut emosi dari pelaku. Pelaku sempat menenangkan korban, namun menurut pengakuan pelaku, korban malah menggigit bahu pelaku sehingga pelaku tersulut emosi sehingga memukul korban hingga korban jatuh seketika di depan warung tempat keduanya bertemu.
"Dikencingi di sebelah kaki kiri karena mabuk, lost control. Saya coba tenangkan. Saya kasih tahu jangan seperti itu, dia malah galak," kata pelaku saat ditanyai awak media saat dihadirkan dalam konferensi pers di Polsek Kuta Selatan.
Berita Terkait
Polisi menetapkan tiga tersangka baru kasus pembunuhan taruna STIP
Kamis, 9 Mei 2024 6:26
Polresta Mataram gelar reka adegan pembunuhan waria di kos
Senin, 6 Mei 2024 20:23
Polisi ungkap motif pelaku kasus mayat PSK dalam koper
Sabtu, 4 Mei 2024 6:01
KemenPPPA: Proses hukum pembunuhan perempuan dalam koper harus dikawal
Jumat, 3 Mei 2024 16:23
Polisi ungkap motif pembunuhan di sebuah indekos Kota Mataram
Senin, 22 April 2024 16:19
Polisi tangkap pelaku pembunuhan tukang nasi goreng
Kamis, 18 April 2024 5:59
Emosional!! seorang warga Lombok Timur tega bunuh adik iparnya
Sabtu, 9 Maret 2024 8:02
Polisi ungkap kasus kematian pekerja kafe di kamar kos Kota Mataram
Jumat, 8 Maret 2024 17:56