"Apa porprov ini untuk mencari medali atau prestise, " katanya. dan dirinya mengaku patut dicurigai ada perselingkuhan antara Panpel dan tim Kota Mataram.
Sebelum keributan terjadi, atlet Lotim tunggal Putri Deasya sebelumnya telah meraih kemenangan untuk bertanding di partai final, termasuk ganda tunggal Deasya/Sasa juga akan bertanding di partai final.
"Apalah artinya medali, tanpa menjunjung sportifitas, kami mengejar prestasi bukan prestise," sebut.
Lebih lanjut Hafsan menegaskan, keputusan memboikot dan check out ini, lantaran saat pertandingan semi Final Kota Mataram Versus KLU, dinilai penuh permainan ibarat film Drama Korea (drakor).
Adanya kejadian ini Ketua Pelti Lotim, menilai bentuk ketidakmampuan Panitia Pelaksana dan Ketua Pelti NTB dalam menyelesaikan masalah.
"Check Out" dari hotel bentuk aksi boikot Pelti Lotim di Final Tenis Lapangan Porprov NTB 2023
Ini harkat martabat kabupaten Lombok Timur, yang terinjak-rinjak