Wall Street ditutup menguat pasca First Republic angkat bank

id Wall Street,indeks Dow,indeks S&P 500,indeks Nasdaq,krisis bank,First Republic Bank ,bunga ECB,bunga Fed

Wall Street ditutup menguat pasca First Republic angkat bank

FILE PHOTO: Raindrops hang on a sign for Wall Street outside the New York Stock Exchange in Manhattan in New York City, New York, U.S., October 26, 2020. REUTERS/Mike Segar/File Photo/File Photo (REUTERS/MIKE SEGAR)

New York (ANTARA) - "Rebound" kuat oleh sektor keuangan membantu indeks-indeks utama Wall Street ditutup di wilayah positif pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), setelah beberapa pemberi pinjaman terbesar negara itu datang untuk menyelamatkan First Republic Bank yang kesulitan likuiditas.
Ilustrasi - Para pialang memperhatikan layar monitor pergerakan saham di Bursa Efek New York, Wall Street, Amerika Serikat. REUTERS/Brendan McDermid/aa.


Indeks Dow Jones Industrial Average terangkat 371,98 poin atau 1,17 persen, menjadi menetap di 32.246,55 poin. Indeks S&P 500 bertambah 68,35 poin atau 1,76 persen, menjadi berakhir di 3.960,28 poin. Indeks Komposit Nasdaq melonjak 283,22 poin atau 2,48 persen, menjadi ditutup pada 11.717,28 poin.

Sektor teknologi juga berkontribusi pada kenaikan, membantu mendorong Komposit Nasdaq ke kinerja terkuatnya sejak 2 Februari 2022.

Putaran terbaru dalam saga bank regional AS terjadi setelah kenaikan suku bunga 50 basis poin oleh Bank Sentral Eropa (ECB), yang pada hari sebelumnya telah meredam sentimen investor yang sudah dirugikan oleh kekhawatiran krisis perbankan.

Institusi keuangan, termasuk JP Morgan Chase & Co dan Morgan Stanley, mengonfirmasi laporan sebelumnya bahwa mereka akan menyetor hingga 30 miliar dolar AS ke kas First Republic Bank untuk menstabilkan pemberi pinjaman itu. "Bank saling menjaga satu sama lain," kata kepala investasi Huntington Private Bank, John Augustine. "Kami memiliki dua outlier yang turun dan sekarang mereka ingin menyelamatkan apa yang dianggap sebagai bank yang lebih utama."

Saham JP Morgan dan Morgan Stanley masing-masing naik 1,94 persen dan 1,89 persen, sedangkan First Republic Bank melonjak 9,98 persen. Sentimen positif menyebar ke pemberi pinjaman regional lainnya, dengan Alliance Bancorp dan PacWest Bancorp masing-masing terangkat 14,09 persen dan 0,7 persen, menyusul awal yang negatif.

Indeks perbankan regional KBW melonjak 3,26 persen, sedangkan indeks perbankan S&P 500 naik 2,16 persen, karena kedua sub-indeks membalikkan kerugian. Kekhawatiran tentang bank telah mengguncang pasar saham dalam beberapa hari terakhir setelah runtuhnya SVB Financial memicu ketakutan penularan.

Sementara itu, Menteri Keuangan AS Janet Yellen mengatakan sistem perbankan AS tetap sehat dan orang Amerika dapat merasa yakin bahwa simpanan mereka akan tersedia saat dibutuhkan.

Saham Credit Suisse yang tercacat di AS naik setelah bank mendapatkan jalur kredit hingga 54 miliar dolar AS dari bank sentral Swiss (SNB) untuk menopang likuiditas dan kepercayaan investor. Data menunjukkan jumlah orang Amerika yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran turun lebih dari yang diharapkan minggu lalu, menunjuk pada penguatan pasar tenaga kerja yang berkelanjutan yang dapat membujuk Fed untuk terus menaikkan suku bunga.

Baca juga: Indeks Dow Jones Industrial dan S and P 500 turun
Baca juga: Wall Street sebagian besar turun terseret saham bank


Angka penjualan ritel yang lemah, serta data yang menunjukkan tren penurunan inflasi produsen pada Rabu (15/3/2023) telah mendukung taruhan kenaikan suku bunga kecil oleh Federal Reserve pada pertemuannya yang ditutup pada 22 Maret.

Pasar uang sebagian besar masih memperkirakan kenaikan suku bunga 25 basis poin oleh Fed pada pengumuman kebijakan 22 Maret. Induk Facebook, Meta Platforms dan operator Snapchat Snap Inc terangkat 3,63 persen dan 7,25 persen, setelah pemerintah AS mengancam akan memberlakukan larangan pada TikTok saingannya.