Dinas Perkebunan NTB awasi Penggunaan Elpiji Bersubsidi

id Gas elpiji

Penggunaan bahan bakar bersubsidi, termasuk elpiji ukuran tabung tiga kilogram, untuk oven tembakau tidak bisa ditoleransi. Kalau nonsubsidi silakan saja

Mataram, (Antara) - Dinas Perkebunan Nusa Tenggara Barat terus mengawasi penggunaan elpiji bersubsidi untuk oven tembakau virginia industri tersebut tidak boleh menggunakannya.

"Penggunaan bahan bakar bersubsidi, termasuk elpiji ukuran tabung tiga kilogram, untuk oven tembakau tidak bisa ditoleransi. Kalau nonsubsidi silakan saja," kata Kepala Dinas Perkebunan Nusa Tenggara Barat (NTB) Husnul Fauzi, di Mataram, Senin.

Upaya pengawasan, kata dia, juga melibatkan aparat kepolisian dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan NTB, yang tergabung dalam tim pengendali intensifikasi tembakau virginia.

Tim tersebut rutin turun ke lapangan melakukan pengecekan terhadap penggunaan bahan bakar alternatif untuk oven tembakau sesuai yang disarankan pemerintah daerah.

"Kami juga mengawasi penggunaan bahan bakar kayu yang dihasilkan dari kawasan hutan karena itu dianggap merusak lingkungan," ujarnya.

Dia mengatakan, pihaknya sudah memberikan bantuan dana kepada 8.775 petani tembakau virginia untuk membeli bahan bakar alternatif berupa cangkang sawit, cangkang kemiri dan kayu turi.

Hal itu dilakukan untuk mencegah penggunaan bahan bakar bersubsidi, termasuk elpiji ukuran tabung tiga kilogram yang hanya diperuntukkan rumah tangga kurang mampu dan industri kecil dengan omzet di bawah Rp2 juta.

Menurut Husnul, pemanfaatan bahan bakar alternatif bisa menekan biaya pengovenan dibandingkan dengan menggunakan bahan bakar minyak atau elpiji bersubsidi.

"Kalau menggunakan cangkang sawit atau cangkang kemiri biaya hanya Rp1,5 juta sekali mengomprong (oven). Kalau menggunakan kayu bisa Rp2,3 juta," ujarnya.

Dengan adanya bahan bakar alternatif yang dinilai efektif dan efisien, dia berharap tidak ada lagi petani tembakau virginia yang menggunakan bahan bakar bersubsidi.

"Kami memberikan bantuan sekaligus menyosialisasikan penggunaan bahan bakar alternatif, sehingga petani tembakau tidak lagi memakai bahan bakar bersubsidi dan kayu dari hutan," ucap Husnul.