Pemprov NTB siapkan rekayasa cuaca antisipasi kemarau

id Musim Kemarau NTB,BMKG,Prakiraan Cuaca, Info BMKG

Pemprov NTB siapkan rekayasa cuaca antisipasi kemarau

Sekretaris Daerah (Sekda) NTB, Lalu Gita Ariadi. (ANTARA/Nur Imansyah).

Mataram (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat akan menyiapkan rekayasa cuaca dengan membuat hujan buatan untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk bencana kekeringan panjang pada musim kemarau tahun 2023 ini.

"Dalam kondisi tertentu, bila kekeringan berkepanjangan kita harus siapkan rekayasa cuaca. Misalnya dengan mengajak BRIN atau Brida," kata Sekretaris Daerah (Sekda) NTB, Lalu Gita Ariadi di Mataram, Kamis.

Ia mengatakan rekayasa cuaca dengan membuat hujan buatan merupakan salah satu bentuk upaya kesiapan daerah menghadapi kemarau yang diperkirakan pertengahan tahun ini. "Ancaman kekeringan, perkiraan sampai kapan tiba dan berapa lama tidak bisa prediksi. Tetapi apa langkah antisipasi tentu jauh hari harus dipersiapkan," ujarnya.

Menurut Sekda, jika berbicara bencana musim kemarau, tentu tidak hanya kekeringan. Tetapi juga bencana kebakaran terutama lahan maupun hutan juga perlu diantisipasi dan penanganan. Disinggung terkait dukungan anggaran yang disiapkan Pemprov NTB untuk antisipasi musim kemarau, Gita menyatakan anggaran kebencanaan sudah siap yang dianggarkan melalui Biaya Tidak Terduga (BTT). Hanya saja untuk berapa nilai anggaran tersebut, dirinya tidak menyebutkan.

Baca juga: Info BMKG prakirakan Indonesia cerah berawan
Baca juga: BMKG keluarkan peringatan dini hujan-petir di Jakarta


"Yang jelas untuk anggaran, kita siapkan melalui BTT. Berapa detail-nya tidak tahu persisnya. Tetapi yang jelas sudah ada dianggarkan," ujar Miq Gite sapaan akrabnya.

Sekda mengatakan berkaca dari tahun-tahun sebelumnya ada sembilan kabupaten dan kota di NTB yang menjadi fokus terdampak musim kemarau. Di antaranya Lombok Barat, Lombok Utara, Lombok Tengah, Lombok Timur, Sumbawa Barat, Sumbawa, Dompu, Kabupaten Bima dan Kota Bima. "Kecuali Kota Mataram yang tidak terdampak kekeringan," katanya.*