Jakarta (ANTARA) - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 melaporkan jumlah penerima vaksin dosis penguat pertama pada Senin mencapai 68.819.022 orang. Berdasarkan data dari Satgas COVID-19, jumlah penerima vaksinasi ini belum bertambah dari sebelumnya, Minggu (14/5), dengan jumlah penerima vaksinasi dosis pertama sebanyak 203.840.963 orang, vaksinasi dosis kedua sebanyak 174.886.314 orang, dan vaksinasi dosis penguat kedua sebanyak 3.171.103 orang.
Target sasaran vaksinasi yang dicatat oleh Satgas COVID-19 mencapai 234.666.020 orang. Terkait kasus aktif, terdapat penurunan sebanyak 1.502 kasus, di mana sebelumnya pada Minggu (14/5) sebanyak 18.179 orang menjadi 16.677 orang pada hari ini.
Terjadi penambahan kasus konfirmasi sebanyak 761 kasus, dengan total konfirmasi sejak Maret 2020 sebanyak 6.798.097 orang. Tingkat kesembuhan juga mencapai pertumbuhan yang positif, bertambah sebanyak 2.242, sehingga total kesembuhan menjadi 6.619.790, sedangkan kasus meninggal juga mengalami peningkatan sebanyak 21 kasus, sehingga total sejak Maret 2020 menjadi 161.630.
Selain itu, Satgas COVID-19 juga mencatat 863 kasus suspek, setelah dilakukan pengujian terhadap 22.275 spesimen pada hari ini. Sebelumnya, Epidemiolog dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Iwan Ariawan mengatakan Indonesia sudah siap mengakhiri kedaruratan kesehatan masyarakat COVID-19.
"Pemerintah sudah tidak perlu merespons darurat lagi. Meski begitu, pemerintah dan masyarakat harus tetap menjaga agar COVID-19 tidak kembali menjadi masalah darurat kesehatan masyarakat," kata Iwan Ariawan di Jakarta, Jumat (12/5).
Iwan mengatakan pemerintah harus memiliki rencana yang jelas agar transisi menuju endemi berjalan lancar. Salah satunya melakukan surveilans penyakit dengan gejala seperti influenza (influenza like illness).
Baca juga: Bandara Lombok siapkan layanan vaksin COVID-19 menjelang Lebaran
Baca juga: Bengkulu ajukan penambahan dua ribu dosis vaksin COVID-19
Meski status kegawatdaruratan pandemi COVID-19 sudah dicabut oleh World Health Organization (WHO), Iwan tetap menekankan agar pelayanan kesehatan bisa disiapkan demi kondisi yang lebih aman dan siap untuk menghadapi lonjakan keperluan layanan kesehatan, termasuk kesiapan logistik vaksin, obat-obatan, dan oksigen.
Berita Terkait
Rwanda memulai uji klinis vaksin untuk virus Marburg
Jumat, 4 Oktober 2024 5:55
Indonesia lakukan tiga uji vaksin TBC
Kamis, 26 September 2024 11:06
Vaksin mpox MVA-BN jadi pertama masuk prakualifikasi WHO
Sabtu, 14 September 2024 7:00
Republik Demokratik Kongo terima 50.000 dosis vaksin mpox
Kamis, 12 September 2024 7:01
Vaksin hepatitis C dikembangkan lewat kerja sama multi disiplin
Kamis, 5 September 2024 20:36
Dinkes Mataram lanjutkan layanan imunisasi polio tahap dua di puskesmas
Selasa, 3 September 2024 13:57
Vaksin polio didistribusikan ke Ramallah
Senin, 26 Agustus 2024 8:23
Vaksinolog paparkan pentingnya vaksin dewasa
Senin, 26 Agustus 2024 5:05