"Kalau makin hari makin dewasa, maka teknologi yang makin canggih, alat ini (handphone) semua dimiliki, maka kalau dulu hati-hati dengan mulutmu, hari ini hati-hati dengan jempolmu, hati-hati dengan jarimu," sebut Ganjar di Tomohon, Kamis.
Ketika menjaga kehati-hatian dengan menulis yang baik, memberitakan yang baik, tentu itu akan membikin semuanya dingin. Gubernur Jawa Tengah tersebut mengaku merasa senang dan terhormat bisa bertemu dengan tokoh-tokoh agama di Tomohon pada perayaan Kenaikan Isa Almasih' di Aula Bukit Inspirasi.
Ini mimpi lama bisa berjumpa lagi dengan kawan-kawan, karena waktu di DPR RI masih sering, tapi sebagai Gubernur harus ada acara yang tertentu, acara kedinasan. "Kalau tidak tertentu orang bertanya-tanya kenapa kamu pergi-pergi begitu. Kalau ada yang suka, selamat datang kami akan menyambut, kalau enggak suka, ini orang enggak tahu diri ya kira-kira begitu," ujarnya.
Apalagi suasana-suasana dilihat dari angkanya, dirinya tidak tahu angka 24 itu sekarang keramat, semua menyebut angka 24, padahal ini masih 23. "Maka tenang-tenang saja harusnya kan begitu, Mestinya tenang-tenang, kita bikin semuanya bahagia," ajaknya.
Menurut dia, kalaulah kemudian menjelang 2024 yang biasanya suhunya meningkat menjadi panas, ya didinginkan. "Kita dinginkan, jadi ya kontestasi mah biasa saja ya. Ini di depan saya ini duduk bawa kamera, itu jersey-nya MU, sama kita iya, tapi kadang-kadang biasanya menang kok kemarin kalah gitu yah, mestinya menang lagi begitu. Enggak apa-apalah kemarin, suasananya begitu bisa naik turun maka suasana politik itu juga bisa naik turun," ujarnya.
Usai bertemu dengan tokoh-tokoh agama di Tomohon, selanjutnya Ganjar Pranowo akan menghadiri acara Halal Bihalal yang digelar di depan Kantor Wali Kota Manado. Pendaftaran bakal calon presiden dan wakil presiden dijadwalkan pada 19 Oktober 2023 sampai dengan 25 November 2023.
Baca juga: Pengamat IPI menilai pernyataan Jokowi di Musra merujuk ke Ganjar
Baca juga: Daftar nama 3 capres dan 4 cawapres yang diserahkan Musra ke Jokowi
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu (UU Pemilu) pasangan calon presiden dan wakil presiden diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilu yang memenuhi persyaratan perolehan kursi paling sedikit 20 persen dari jumlah kursi DPR atau memperoleh 25 persen dari suara sah secara nasional pada pemilu anggota DPR sebelumnya.
Saat ini ada 575 kursi di parlemen sehingga pasangan calon presiden dan wakil presiden pada Pilpres 2024 harus memiliki dukungan minimal 115 kursi di DPR RI. Bisa juga pasangan calon diusung oleh parpol atau gabungan parpol peserta Pemilu 2019 dengan total perolehan suara sah minimal 34.992.703 suara.