Tersangka korupsi proyek asrama haji Lombok NTB masuk DPO kejaksaan

id Asrama Haji Lombok,Tersangka Korupsi Asrama Haji Lombok,Buron tersangka asrama haji Lombok,Kejati NTB,asrama haji,haji di Lombok

Tersangka korupsi proyek asrama haji Lombok NTB masuk DPO kejaksaan

Kejati NTB menerbitkan DPO untuk Wishnu Selamet Basuki (46) yang menjadi salah seorang tersangka kasus tindak pidana korupsi dana rehabilitasi gedung pada Unit Pelaksana Teknis (UPT) Asrama Haji Embarkasi Lombok, Nusa Tenggara Barat, Tahun Anggaran 2019. (ANTARA/HO-Kejati NTB)

bagi masyarakat yang mengetahui dan mengenal keberadaan tersangka ini agar segera menghubungi kantor Kejati NTB ke nomor telepon (0370) 621855
Mataram (ANTARA) - Wishnu Selamet Basuki (46) yang menjadi salah seorang tersangka kasus tindak pidana korupsi dana rehabilitasi gedung di Unit Pelaksana Teknis Asrama Haji Embarkasi Lombok, Nusa Tenggara Barat, Tahun Anggaran 2019 masuk daftar pencarian orang (DPO) kejaksaan.

Juru Bicara Kejati NTB Efrien Saputera di Mataram, Selasa, menegaskan bahwa Wishnu Selamet Basuki masuk dalam DPO kejaksaan sesuai dengan Surat Penetapan Nomor: Print-01/N.2/Fd.1/08/2022 tanggal 18 Agustus 2022.

"Karena itu, bagi masyarakat yang mengetahui dan mengenal keberadaan tersangka ini agar segera menghubungi kantor Kejati NTB ke nomor telepon (0370) 621855 atau bisa dengan melaporkan ke kantor kejaksaan atau kantor kepolisian terdekat," kata Efrien.

Dia memastikan bahwa sebelum menerbitkan DPO terhadap pria kelahiran Jember yang berdomisili di Perumahan Sengkaling Indah I, Desa Mulyoagung, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, Jawa Timur, pihaknya sudah menjalankan rangkaian penyidikan sesuai prosedur hukum yang berlaku.

"Bahwa terhadap tersangka, penyidik telah melakukan pemanggilan sebanyak 3 kali secara patut dengan bersurat secara resmi ke alamat tempat tinggalnya di Malang. Tetapi, tersangka tidak pernah hadir tanpa alasan," ujarnya.

Karena tidak juga menanggapi panggilan penyidik untuk memberikan keterangan sebagai tersangka, kejaksaan pun melakukan panggil paksa dengan mencari Wishnu Selamet Basuki sesuai dengan alamat domisili di Malang.

Namun demikian, Efrien mengatakan bahwa hasil pencarian menyatakan tersangka sudah tidak lagi tinggal di alamat domisili tersebut.

"Jadi, sampai sekarang keberadaan dari tersangka belum ditemukan. Makanya kami terbitkan DPO untuk kebutuhan sidang in absentia yang bersangkutan," ucap dia.

Lebih lanjut, Efrien menjelaskan bahwa Wishnu Selamet Basuki dalam kasus yang telah merugikan negara miliaran rupiah tersebut berperan sebagai orang yang meminjam bendera CV Kerta Agung untuk melaksanakan proyek fisik di UPT Asrama Haji Embarkasi Lombok.