Phnom Penh (ANTARA) - Timnas bola basket kursi roda putra Indonesia gagal meraih kemenangan dari empat pertandingan pada ASEAN Para Games (APG) 2023 di Elephant Hall Morodok Techo, Phnom Penh, Jumat.
Indonesia kalah 5-11 dari Filipina pada laga perdana, kemudian pada pertandingan kedua, timnas Indonesia tampil sengit saat menghadapi Malaysia melalui perpanjangan waktu setelah sebelumnya skor 9-9. Pada perpanjangan waktu, skuad Merah Putih gagal menambah poin dan Malaysia mengunci kemenangan lewat dua poin yang berakhir dengan skor 9-11.
Memasuki pertandingan ketiga, lagi-lagi Kasep Ayatulloh dan kawan-kawan harus menelan kekalahan dengan mengakui kemenangan Thailand dengan skor telak 5-19. Indonesia memiliki peluang naik peringkat keempat untuk memperebutkan medali perunggu bila menang lawan Kamboja pada laga terakhir. Namun, Kamboja memberikan perlawanan sengit dengan dukungan penuh dari suporter tuan rumah. Kamboja memeragakan strategi double team saat I Komang Suparta berada di bawah ring.
Selain itu, Fajar menilai tim Indonesia masih minim jam terbang internasional, sehingga berdampak pada mental bertanding. "Masalah ketenangan itu memang tidak bisa instan. Ini kan event internasional pertama anak-anak. Jadi jam terbang sangat minim, berpengaruh pada pertandingan," katanya.
Baca juga: APG 2023: Kontingen Indonesia dapat dukungan WNI bermukim di Kamboja
Selepas pertandingan I Komang Suparta juga mengungkapkan kekecewaannya atas hasil ini. "Untuk pertandingan hari ini kami punya rasa kecewa, banyak belajar dari sini. Tim belum bisa memberikan yang terbaik. Perlu dievaluasi mungkin kekompakan dan jam terbang. Kami memang tim yang masih baru, kurangnya jam terbang jadi salah satu kendala," kata Komang.