Mantan Bendahara Setwan Lombok Timur resmi ditahan

id Setwan Lombok Timur,Korupsi Setwan Lombok Timur,Kejari Lombok Timur,Bendahara Setwan Lombok Timur,Tersangka Setwan Lombok Timur,Sekretaris Dewan Lombo

Mantan Bendahara Setwan Lombok Timur resmi ditahan

Kasi Intelijen Kejari Lombok Timur Lalu Mohamad Rasyidi (kanan) bersama dua petugas kejaksaan mengawal tersangka korupsi anggaran pajak reses Setwan Lombok Timur berinisial Z (kedua kiri) untuk menjalani penahanan jaksa usai pemeriksaan di Kantor Kejari Lombok Timur, NTB, Rabu (7/6/2023). (ANTARA/HO-Kejari Lombok Timur)

Mataram (ANTARA) - Penyidik kejaksaan menahan tersangka korupsi anggaran pajak reses di Sekretariat Dewan (Setwan) Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, Periode 2019-2020 berinisial Z.

Kepala Seksi Intelijen Kejari Lombok Timur Lalu Mohamad Rasyidi melalui sambungan telepon, Rabu, mengatakan tersangka Z yang merupakan mantan Bendahara Setwan Lombok Timur itu menjalani penahanan usai penyidik melakukan pemeriksaan lanjutan di Kantor Kejari Lombok Timur.

"Jadi, setelah selesai pemeriksaan terhadap yang bersangkutan, kami antarkan ke Rutan Selong untuk menjalani penahanan titipan jaksa. Kegiatannya baru selesai sore ini," kata Rasyidi.

Baca juga: Jaksa tetapkan mantan bendahara Setwan Lombok Timur sebagai tersangka korupsi anggaran pajak
Baca juga: Tahan tersangka korupsi pajak Setwan Lombok Timur


Dia mengatakan bahwa tersangka Z yang kini berstatus tahanan titipan jaksa di Rutan Selong menjalani masa penahanan pertama selama 20 hari terhitung sejak 7 Juni 2023. Untuk langkah selanjutnya dalam proses penanganan, Rasyidi mengatakan penyidik akan segera merampungkan kelengkapan berkas.

"Apabila sudah rampung, berkas akan kami limpahkan ke jaksa peneliti. Kalau nanti berkas sudah dinyatakan lengkap, selanjutnya akan kami laksanakan tahap dua, yakni pelimpahan tersangka dan barang bukti ke penuntut umum," ujarnya.

Dalam penanganan kasus ini, dia mengatakan bahwa penyidik belum menemukan indikasi keterlibatan orang lain. Melainkan, tersangka Z sejauh ini terindikasi hanya menikmati anggaran pajak reses tersebut untuk kebutuhan pribadi saja.

"Jadi, sejauh ini belum ada terungkap keterlibatan orang lain karena pajak yang seharusnya disetorkan ke kas daerah itu diduga digunakan tersangka untuk kepentingan pribadi," ucap dia.