Waspadai virus Oz, Pemkot Mataram setop ternak dari luar

id Virus OZ,Virus OZ di Mataram,Hewan Kurban di Mataram,Hewan Ternak Mataram,Mataram

Waspadai virus Oz, Pemkot Mataram setop ternak dari luar

Ilustrasi: sejumlah hewan kurban yang dihimpun oleh Pemerintah Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, siap distribusikan di Hari Raya Idul Adha 1444 Hijriah pada Kamis (29/6-2023). (ANTARA/Nirkomala)

Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, menyetop pemasukan ternak dari luar daerah sebagai bentuk kewaspadaan terhadap adanya indikasi penularan virus pada ternak menjelang Idul Adha 1444 Hijriah, termasuk virus Oz.

"Informasi yang kita terima virus Oz yang ditularkan oleh kutu ini bisa menginfeksi ke sapi dan kambing. Sementara, saat ini sapi dan kambing menjadi incaran untuk kurban di Hari Raya Idul Adha," kata Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian (Distan) Kota Mataram drh H Dijan Riyatmoko di Mataram, Selasa.

Pernyataan itu disampaikan Dijan menyikapi adanya kasus seorang warga Jepang yang meninggal dunia setelah terinfeksi virus Oz.

Menurutnya, di Nusa Tenggara Barat khususnya di Kota Mataram hingga saat ini belum ada indikasi kasus virus OZ tersebut, namun demikian, upaya antisipasi dan pencegahan tetap dilakukan.

Karenanya, untuk saat ini Pemerintah Kota Mataram sangat selektif mendatangkan ternak baik sapi maupun kambing dari luar kota termasuk dari Pulau Sumbawa.

"Bahkan untuk pemasukan ternak dari Pulau Jawa sudah kita setop," katanya.

Hal tersebut sebagai langkah pencegahan melalui pembatasan lalu lintas ternak dan larangan pemasukan hewan hidup dari luar daerah.

"Untuk melaksanakan kegiatan itu, kami bekerja sama dengan Balai Karantina. Kemarin-kemarin ada yang minta izin memasukkan ternak dari luar, tapi tidak kita berikan," katanya.

Selain itu kegiatan vaksinasi ternak terutama sapi terus dilakukan dengan memberikan vaksin booster (penguat) penyakit mulut dan kuku (PMK).

Selain itu, Distan juga aktif melakukan kontrol ke kandang peternak terkait kebersihan dan peternak diminta melakukan penyemprotan cairan disinfektan secara berkala.

"Cairan disinfektan sudah kita bagi ke kelompok ternak, kita tinggal kontrol penggunaannya. Jika habis, peternak bisa minta lagi," katanya.