Mataram (Antara NTB) - Provinsi Nusa Tenggara Barat mendapat kepercayaan menjadi tuan rumah kongres Arsitektur Landscape Asia Pasifik pada Agustus 2015.
Ketua Bidang Luar Negeri Ikatan Arsitek Lansekap Indonesia (IALI) Ir Anggia Murni di Mataram, Rabu, mengatakan terpilihnya NTB menjadi tuan rumah kongres merupakan mandat dari "International Federation of Landscape Architect" (IFLA) Asia Pacific, terkait meletusnya Gunung Tambora 200 tahun silam.
"Indonesia adalah negara yang dipenuhi pegunungan atau berada dalam posisi `ring of fire`, dimana kita ketahui ledakan Tambora sangat dahsyat dan di Asia Pasifik tidak punya yang seperti itu," katanya seusai mendampingi Ketua Umum Ikatan Arsitektur Lansekap Indonesia (IALI), Dr Siti Nurisjah beserta pengurus IALI bertemu Gubernur NTB TGH M Zainul Majdi.
Dia menuturkan, rencana kongres ini mendapat tanggapan positif dan apresiasi dari Gubernur NTB. Bahkan, kata dia, gubernur menyampaikan terima kasih dan apresiasi, karena telah mempercayakan NTB sebagai tuan rumah dalam penyelenggaraan "event" bertaraf internasional itu.
Selain itu, gubernur juga menekankan agar keamanan dan kenyamanan tamu yang hadir diprioritaskan, dan berharap konsep acara mampu merangkul segala aspek kehidupan.
"Saya harap, konsep acara ini bisa masuk ke segala aspek dan memberikan manfaat untuk semua pihak," kata gubernur.
Kongres Arsitektur Landscape Asia Pacific ini akan dihadiri oleh utusan dari 14 negara di dunia. Kegiatan ini bertujuan memberikan suatu arahan bagaimana menata kota-kota "landscape" yang ada di daerah "ring of fire", sehingga nantinya mereka dapat menata kota dan kabupatennya menjadi lebih baik. (*)
NTB Tuan Rumah Kongres Arsitektur Lansekap Asia Pasifik
"Indonesia adalah negara yang dipenuhi pegunungan atau berada dalam posisi `ring of fire`, dimana kita ketahui ledakan Tambora sangat dahsyat dan di Asia Pasifik tidak punya yang seperti itu,"
