MDMC DIY-UI mengkaji integrasi mitigasi bencana di Yogyakarta

id MDMC,UI,BPBD DIY,Mitigasi Bencana, Yogyakarta, Gempa Bantul

MDMC DIY-UI mengkaji integrasi mitigasi bencana di Yogyakarta

Diskusi kelompok terpumpun (FGD) dengan fokus pengurangan risiko bencana bertema "Integrasi Mitigasi Bencana dengan Sektor Sosial di Provinsi DIY", di Yogyakarta, Kamis (13/7/2023). ANTARA/HO-PWM DIY

Yogyakarta (ANTARA) - Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) berkolaborasi dengan Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia (SKSG UI) mengkaji penerapan integrasi mitigasi bencana di DIY.

Kajian itu berlangsung dalam diskusi kelompok terpumpun (FGD) dengan fokus pengurangan risiko bencana bertema "Integrasi Mitigasi Bencana dengan Sektor Sosial di Provinsi DIY" di Yogyakarta, Kamis (13/7). "Menarik apabila melihat lebih jauh bagaimana cara Yogyakarta bangkit dari kondisi rentan setelah terjadi beberapa kali kejadian bencana di wilayahnya," kata Koordinator SKSG UI Esti Suyanti.

Menurut dia, Yogyakarta merupakan salah satu wilayah di Indonesia yang telah memiliki banyak pengalaman penanggulangan bencana dikarenakan kejadian bencana nasional yang beberapa kali terjadi di wilayah ini, baik dari sektor pemerintah maupun organisasi nonpemerintah berbasis masyarakat di Yogyakarta.

"Banyak yang melakukan pendampingan, advokasi, gerakan kemanusiaan sampai dengan riset yang bertujuan untuk menanggulangi dampak buruk, mengurangi kerentanan, sampai dengan memperkecil risiko potensi dampak bencana berikutnya," kata dia.

Esti menjelaskan bahwa kolaborasi antara SKSG UI dengan MDMC PWM DIY ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana perangkat pemerintah dan nonpemerintah yang melakukan integrasi dengan program perlindungan sosial dalam penanggulangan bencana. "Mengetahui sejauh mana perangkat pemerintah dan nonpemerintah melakukan integrasi dengan program kesehatan dalam penanggulangan bencana," kata dia.

Universitas Indonesia berkomitmen untuk merealisasikan 17 poin SDGs sebagaimana kontribusi aktif yang juga diberikan oleh MDMC PWM DIY dalam gerakannya di masyarakat. "Besar harapan kolaborasi ini semakin intensif dan membuahkan dampak yang nyata untuk masyarakat," kata dia.

Ketua MDMC PWM DIY Indrayanto mengatakan bahwa kolaborasi itu sebagai bentuk upaya pelibatan pentahelix yang kali ini dengan perguruan tinggi. Ia yakin pengurangan risiko bencana (PRB) berbasis riset dapat menghasilkan mitigasi dan kesiapsiagaan yang teruji sehingga mampu membangun ketangguhan masyarakat secara optimal.

Baca juga: Gunung Merapi selama sepekan 106 kali luncurkan guguran lava
Baca juga: BPBD Lombok Tengah memasang rambu-rambu mitigasi bencana


"Dengan hadirnya perwakilan stakeholder baik OPD maupun NGO lokal di DIY dalam kegiatan ini harapannya akan muncul gagasan dan ide-ide baru untuk pengembangan guna mewujudkan resiliensi di Daerah Istimewa Yogyakarta," kata dia.