Disprinkop Mataram memberikan pelatihan kriya dari limbah pelepah kelapa

id UMKM Mataram kriya pelepah kelapa

Disprinkop Mataram memberikan pelatihan kriya dari limbah pelepah kelapa

Sejumlah lampu hias dari limbah pelepah kelapa hasil kriya warga Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, melalui kegiatan pelatihan yang dilaksanakan Dinas Perindustrian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kota Mataram. (ANTARA/HO-dokumen pribadi)

Mataram (ANTARA) - Dinas Perindustrian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, memberikan pelatihan kerajinan dengan memanfaatkan limbah pelepah kelapa menjadi beraneka hasil kriya kepada sejumlah UMKM.

Kepala Bidang UKM Dinas Perindustrian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disprinkop UKM) Kota Mataram Mamluatul Chair di Mataram, Kamis, mengatakan, pelatihan pembuatan lampu hias dari pelepah kelapa sebagai upaya memberikan keterampilan kepada masyarakat sekaligus membuka peluang usaha.

"Pelatihan sudah kami laksanakan minggu kedua Juli 2023 selama tiga hari, kepada 30 orang perwakilan dari enam kecamatan se-Kota Mataram," katanya.

Dalam pelaksanaannya, Disprinkop UKM bekerja sama dengan salah satu pelaku UMKM kriya yang sudah mampu mengekspor hasil karyanya yakni UMKM Good Craft yang berada di Kelurahan Punia, Kecamatan Mataram.

Para peserta yang ikut pelatihan merupakan peserta yang memiliki minat dan bakat serta memiliki daya kreatifitas seni, sebab diharapkan setelah pelatihan peserta bisa menekuni ilmu yang sudah didapatkan.

"Jadi untuk peserta kriya limbah pelepah kelapa kemarin kita selektif, karena kita tidak ingin mereka hanya terkesan ikut-ikutan. Tapi tidak ada minat," katanya.

Menurutnya, dari hasil pelatihan para peserta rata-rata sudah dapat menguasai dasar-dasar pembuatan kriya dari limbah pelepah kelapa yang dibuat menjadi aneka jenis hiasan rumah. Seperti cermin, gantungan kunci, dan sebagian besar lampu hias.

"Bahkan dari pihak hotel pun tertarik melihat hasil kerajinan yang dibuat peserta," katanya.

Setelah pelatihan, kata Mamluatul, pihaknya tetap akan memberikan pendampingan, terutama bagi peserta yang betul-betul serius menekuni kriya tersebut.

Pasalnya dengan keterbatasan waktu, peserta tentu belum bisa menyerap secara maksimal ilmu yang diberikan, termasuk untuk menghaluskan, mendesain lebih banyak lagi, dan lainnya.

"Kami sudah sepakat dengan para instruktur untuk memberikan pendampingan jika ada peserta yang ingin belajar lebih lanjut," katanya.

Bahkan bila perlu, jika ada dari peserta yang dinilai berbakat bisa diambil atau direkrut menjadi pekerja di usaha yang digeluti para instruktur kriya.

"Apalagi, UMKM Good Craft ini banyak mendapat pesanan dari luar negeri. Waktu MotoGP saja, hasil kriya limbah pelepah kelapa ini laris manis," katanya.

Untuk bahan baku, tambah Mamluatul, sebagian besar didatangkan dari Kabupaten Lombok Utara, sebab di Kota Mataram limbah pelepah kelapa sudah sangat langka.