Mataram, (Antara NTB) - Tim kesehatan hewan kurban Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat berhasil menemukan empat kasus cacing hati pada hewan kuban jenis sapi di empat titik pemotongan hewan kurban di daerah setempat.
Kepala Dinas Pertanian Kelautan dan Perikanan (DPKP) Kota Mataram H Mutawalli di Mataram, Jumat mengatakan dari empat kasus itu ditemukan kasus yang terparah adalah temuan cacing hati di pemotongan kawasan Ampenan.
"Tim pemeriksa kesehatan menemukan hati sapi yang dipotong warga di kecamatan Ampenan selain cacingan juga sudah berubah warna dan membusuk, sehingga tim langsung menyisihkan hati sapi tersebut karena tidak layak di konsumsi," katanya.
Sementara tiga kasus lainnya yakni satu di Kecamatan Mataram tepatnya pemotongan di kantor wali kota dan dua kasus di Kecamatan Cakranegara.
"Akan tetapi, katanya, dari empat kasus itu hanya kasus temuan di Kecamatan Ampenan yang paling parah," sebutnya.
Namun demikian, daging dari sapi yang ditemukan cacing hati itu tetap dibagikan sebab yang bermasalah hanya dihatinya saja, sedangkan dagingnya masuk kategori daging "Asuh" (aman, sehat, utuh dan halal).
"Dengan adanya temuan ini mengidikasikan, hewan kurban yang sehat secara fisik sehat belum tentu organnya juga sehat. Karena itu pemeriksaan hewan kurban sebelum dipotong dan setelah dipotong sangat penting," ujarnya.
Menurut dia, selain ditemukan empat kasus cacing hati, tim pemeriksaan hewan kurban Kota Mataram juga mmasih mengamankan satu ekor sapi kurban yang belum boleh dipotong karena masih sakit.
"Sapi ini mengidap penyakit mata dan flu, sehingga kita tidak mengizinkan untuk dipotong. Tim kesehatan sudah memberikan obat-obatan, jika sampai hari terakhir pemotongan sapi itu belum sehat maka kami tetap tidak mengizinkan untuk di kurban," sebutnya.
Ia mengatakan, kegiatan pemeriksaan hewan kurban dan daging kurban pada ratusan titik pemotongan itu dilaksanakan hingga hari ini.
"Hari ini merupakan hari terakhir kami melakukan pemeriksaan hewan dan daging kurban sekaligus untuk medata jumlah hewan kurban yang dipotong. Semoga hari ini tidak ada kasus lagi," ujarnya.
Diketahui, untuk melakukan pemeriksaan hewan dan daging kurban yang telah dilakukan sejak tanggal 16 Sepetember 2015, pihaknya melibatkan sekitar 70 orang tim medis.
Sekitar 70 orang itu terbagi di enam kecamatan yang ada, dan masing-masing terdiri atas dokter hewan dan para medis baik dari DPK Kota Mataram, Dinas Peternakan Provinsi dan Universitas NTB. (*)