Mataram (ANTARA) - Dinas Perindustrian Koperasi (Disprinkop) dan UKM Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, telah menyiapkan konsep pembangunan rumah industri pengolahan ikan untuk memberikan nilai tambah dan peningkatan ekonomi nelayan.
"Untuk kebutuhan anggaran pembangunan rumah industri pengolahan ikan, sudah kita usulkan ke Kementerian Perindustrian sebesar Rp9 miliar," kata Pejabat Pelaksana Dinas Perindustrian Koperasi dan UKM Kota Mataram Uun Pujianto di Mataram, Selasa.
Uun yang juga menjabat sebagai Kepala Dinas Perdagangan Kota Mataram ini mengatakan, lokasi pembangunan rumah industri pengolahan ikan berada di Jalan Saleh Sungkar Kebon Talo, Ampenan.
Kawasan tersebut dipilih agar dekat dengan kampung nelayan, sehingga nelayan bisa dengan mudah mengolah berbagai ikan hasil tangkapan menjadi makanan yang memiliki nilai ekonomis lebih tinggi.
"Ketika hasil tangkapan banyak, nelayan bisa memanfaatkan rumah industri pengolahan ikan untuk mengolah hasil tangkapan," katanya.
Misalnya, mengolah ikan menjadi bakso, nuget, kerupuk, abon dan lainnya sehingga bisa dijual dengan harga yang lebih tinggi dibandingkan ikan dijual langsung.
Menurutnya, dengan anggaran Rp9 miliar yang diusulkan itu selain untuk pembangunan fisik, juga untuk pengadaan berbagai fasilitas dan peralatan pendukung.
"Seperti alat membuat bakso, membuat abon, dan fasilitas lainnya," katanya.
Uun menambahkan, anggaran Rp9 miliar untuk rumah industri pengolahan ikan tersebut diusulkan untuk rencana pembangunan tahun 2024.
Pembangunan rumah industri pengolahan ikan ini, sejalan dengan rencana Pemerintah Kota Mataram yang sedang membangun pasar ikan higienis di kampung nelayan Bintaro.
"Semoga keberadaan rumah industri pengolahan ikan ke depan mampu meningkatkan kapasitas produksi ikan, meningkatkan ekonomi, sekaligus memenuhi kebutuhan protein masyarakat," katanya.
Berita Terkait
Puluhan Warga Mataram Lakukan Aksi Gunduli Kepala
Jumat, 21 Agustus 2015 15:53
Haji- 60 Persen Calon Haji Mataram Risiko Tinggi
Rabu, 19 Agustus 2015 21:37
Bupati Sumbawa Barat Evaluasi Jelang Akhir Jabatan
Selasa, 11 Agustus 2015 7:40
Legislator Kecewa Anggaran Sosial Minim Dialokasikan Pemprov NTB
Rabu, 5 Agustus 2015 23:18
Anggaran pengamanan pilkada sumbawa barat rp1,5 miliar
Jumat, 31 Juli 2015 15:01
Paket "K2" Pertama Mendaftar Ke KPU KSB
Senin, 27 Juli 2015 11:14
Paket "f1" didukung partai terbanyak dalam pilkada
Minggu, 5 Juli 2015 14:21
Ikan tuna NTB mengandung merkuri kadar rendah
Rabu, 10 Juni 2015 6:56