Himikom Unram gelar webinar pengembangan wisata kawasan pesisir

id Unram,Universitas Mataram,Himikom Unram,Mataram,NTB

Himikom Unram gelar webinar pengembangan wisata kawasan pesisir

Himpunan Mahasiswa Ilmu Komunikasi (Himikom) Universitas Mataram (Unram), Nusa Tenggara Barat menggelar webinar kuliah dosen praktisi bertemakan "Sosiopreneur Wisata Kawasan Pesisir", Jumat (29/9)

Mataram (ANTARA) - Himpunan Mahasiswa Ilmu Komunikasi (Himikom) Universitas Mataram (Unram), Nusa Tenggara Barat menggelar webinar kuliah dosen praktisi bertemakan "Sosiopreneur Wisata Kawasan Pesisir", Jumat (29/9)

"Sosiopreneur membentuk kita menjadi mahasiswa yang bisa berbaur dengan masyarakat di luaran sana, serta memberikan dampak yang bermanfaat bagi mereka," kata Agus Purbathin Hadi, Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi.

Webinar ini menghadirkan pemateri dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI, Dr Ahmad Aris, yang dalam paparannya menyampaikan pentingnya pengembangan di pulau-pulau pesisir.

"Pulau-pulau pesisir ini memiliki keindahan dan atraksi wisata yang sangat penting untuk kita kembangkan. Dalam pemanfaatannya, 70 persen dipegang pemerintah, dan 30 persen dapat kita manfaatkan bersama sesuai izin dari KKP," katanya.

Menurut dia, pemanfaatan pulau pesisir harus tetap menjaga ekosistem laut sebagai daya tariknya, karena pemanfaatan yang berlebihan dapat merusak ekosistem yang ada.

"Sangat penting menjaga ekosistem laut sebagai daya tariknya, karena dalam memulihkan ekosistem di laut yang rusak membutuhkan pembangunan dan pengembangan atraksi wisata yang lama," tambahnya.

Dalam sesi diskusi, saat ditanya cara KKP mengembangkan SDM di pulau pesisir, Dr Ahmad mencontohkan Pulau Bahari yang sudah menerima pengembangan pulau pesisir melalui pelatihan dan sosioalisasi langsung ke masyarakat secara terus-menerus.

Lebih lanjut, kata dia, ada pendamping desa wisata yang juga disediakan KKP bagi masyarakat, khususnya mahasiswa yang hendak melaksanakan program pengembangan pulau pesisir.

"Dalam hal ini KKP memiliki wadah berupa pendamping desa wisata bagi mahasiswa maupun masyarakat yang bisa digunakan sebagai wadah penyaluran ide-ide terkait pengembangan tempat wisata yang ditujukan, sehingga bantuan tersebut bisa menjadi stimulus pengembangan potensi pulau tersebut," katanya.