Kemensos mengembangkan alat bantu lindungi penyandang disabilitas

id pelindungan penyandang disabilitas,alat bantu disabilitas,kementerian sosial

Kemensos  mengembangkan alat bantu lindungi penyandang disabilitas

Arsip Foto - Menteri Sosial Tri Rismaharini membantu memasang Gelang Tuna Grahita (GRITA) pada acara peluncuran di Jakarta, Kamis (10/8/2023). (ANTARA/HO-Kemensos)

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Sosial (Kemensos) mengembangkan alat bantu untuk melindungi penyandang disabilitas dari ancaman kejahatan. "Inovasi Kemensos itu berangkat dari kegelisahan saya yang sering mendapati kasus rudapaksa yang banyak menimpa anak-anak disabilitas rungu dan wicara," kata Menteri Sosial Tri Rismaharini sebagaimana dikutip dalam siaran pers kementerian di Jakarta, Senin.

Alat bantu yang telah dikembangkan untuk melindungi penyandang disabilitas antara lain Gelang Rungu dan Wicara (GRUWI) dan Gelang Tuna Grahita (GRITA) serta tongkat adaptif. GRUWI dan GRITA dilengkapi dengan sensor gerak dan pendeteksi denyut nadi. Apabila pemakainya panik dan denyut nadinya tiba-tiba naik, maka gelang akan mengeluarkan bunyi untuk menarik perhatian orang lain sehingga harapannya kejahatan yang mengancam pemakainya bisa dicegah.

GRUWI, GRITA, maupun tongkat adaptif dapat difungsikan sebagai perangkat peringatan dini bagi penyandang disabilitas jika ada ancaman bahaya dari luar. "Produksi awal untuk GRUWI sebanyak 217 unit dan GRITA sebanyak 100 unit. Dari jumlah tersebut yang telah disalurkan GRUWI 65 unit dan untuk GRITA belum ada," kata Kepala Sentra Terpadu Inten Soeweno Bogor, MO. Royani.

Ia menambahkan bahwa ada 75 GRUWI dan 90 GRITA yang sedang disiapkan untuk dikirim ke pemerlu pelayanan kesejahteraan sosial yang membutuhkan alat bantu. Menteri Sosial menyampaikan bahwa upaya pengembangan alat bantu untuk melindungi penyandang disabilitasi sejalan dengan semangat keberpihakan negara-negara anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) kepada penyandang disabilitas.

Baca juga: Papua berikan penghargaan bagi atlet Peparpenas 2023
Baca juga: Telkomsel hadirkan layanan ramah disabilitas


"No one left behind. Jadi, tidak ada seorangpun yang tertinggal, termasuk disabilitas," katanya.

Dia juga menyampaikan bahwa ASEAN High Level Forum (AHLF) on Disability-Inclusive Development and Partnership Beyond 2025 akan diselenggarakan dari 10 sampai 12 Oktober 2023 di Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan.