Pemkab Bima membantu alsintan untuk tingkatkan produksi petani tembakau

id Petani tembakau ,Pemkab Bima ,Bupati Bima

Pemkab Bima membantu alsintan untuk tingkatkan produksi petani tembakau

Bupati Bima, Nusa Tenggara Barat, Indah Dhamayanti Putri saat acara penyaluran bantuan kepada para petani tembakau di Kecamatan Madapangga, Bima, NTB, Kamis (2/11/2023). ANTARA/HO-Humas Pemkab Bima

Praya, NTB (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bima, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), menyalurkan bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan) untuk mendukung peningkatan produksi petani tembakau di daerahnya.

Bupati Bima Indah Dhamayanti Putri dalam keterangan tertulisnya di Mataram, NTB, Kamis, mengatakan bantuan alsintan tahun ini diberikan secara khusus kepada petani tembakau di Kecamatan Madapangga.

"Upaya ini untuk peningkatan jumlah petani tembakau dan masyarakat Desa Tonda mendapatkan manfaat dari budi daya tembakau seperti di Kecamatan Sape dan Tambora," katanya.

Bantuan yang diserahkan pada Kamis tersebut berupa traktor roda dua, mesin air dan mist blower kepada kelompok petani tembakau di Desa Tonda. Pada kesempatan tersebut juga diserahkan benih cabai dan tomat, alat penepung, terpal, dan handsprayer.

"Komoditi tembakau diharapkan bisa dikembangkan di Kecamatan Madapangga," katanya.

Dengan bantuan mesin dan alat pertanian yang lengkap dari dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) ini, nantinya petani diharapkan tidak lagi mengalami kesulitan di dalam pengelolaan pascapanen.

Oleh karena itu, menurut dia, peran petani sangat diperlukan agar memiliki kemampuan untuk mencoba hal-hal baru yang hasilnya mampu meningkatkan produksi pertanian.

"Ini juga untuk meningkatkan pendapatan bagi petani setempat," katanya.

Sementara itu, Kadis Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Bima Nurma mengatakan penyerahan bantuan kepada beberapa kelompok tani khususnya petani tembakau sebagai salah satu upaya dalam pengembangan tembakau.

"Kendala pengembangan pertanian di Madapangga adalah kekurangan air, sehingga mengurangi produksi. Kondisi ini membutuhkan bor air dalam untuk meningkatkan kapasitas produksi dan menambah intensifikasi pertanaman (IP)," katanya.