Kek Selat Alas Tunggu Persetujuan Kemenko Perekonomian

id kek sumbawa bart

Kek Selat Alas Tunggu Persetujuan Kemenko Perekonomian

Kabid Ekonomi Bappeda Kabupaten Sumbawa Barayt Mars Anugerahinsyah

Selain itu telah menunjuk pihak ketiga dari perusahaan swasta yang akan menjadi pengelola atau `aplicant` kawasan tersebut nantinya"
Mataram,  (Antara NTB) - Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat, masih menunggu persetujuan dari Kementerian Koordinator Perekonomian untuk pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Selat Alas.

Kabid Ekonomi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sumbawa Barat Mars Anugerahinsyah yang dihubungi dari Mataram, Rabu mengatakan, pihaknya telah merampungkan sejumlah syarat administrasi yang diminta oleh Sekretariat KEK di Kemenko Perekonomian.

"Selain itu telah menunjuk pihak ketiga dari perusahaan swasta yang akan menjadi pengelola atau `aplicant` kawasan tersebut nantinya," ujarnya.

Ia mengatakan, "applicant" yang ditujuk adalah PT Eco Solution Lombok (PTESL), perusahaan yang juga merupakan pengelola `gili balu` (delapan pulau kecil) di perairan Selat Alas.

"Saat ini `aplicant` sedang menyempurnakan beberapa hal dalam aplikasi sesuai petunjuk Sekretariat KEK," kata Mars.

KEK Selat Alas yang akan menerapkan konsep "green economy", menurut dia, merupakan kawasan terpadu yang menitikberatkan pada pengembangan pariwisata dan ekonomi berbasis kerakyatan.

Selain fasilitas pariwisata, kata dia, nantinya dalam KEK Selat Alas juga dibangun rumah sakit internasional yang akan focus pada pengobatan anti "aging" (penuaan dini) oleh aplicant bekerja sama dengan Institute Carolinska Swedia.

Dia mengatakan, pengobatan di rumah sakit internasional itu akan menerapkan konsep "medicine vacation" (berobat sambil berlibur) menggunakan obat-obatan herbal (alami) dengan bahan baku murni dari lokal.

"Karena itu nantinya aka dibangun pabrik obat-obatan herbal dan bandar udara dalam kawasan KEK yang meliputi wilayah Tanjung Ringgit Lombok Timur sampai kecamatan Poto Tano Sumbawa Barat," kata Mars.

Karena menitikberatkan pada pengembangan ekonomi berbasis masyarakat, kata dia, maka Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat juga berkewajiban mempersiapkan masyarakat yang akan menjadi ujung tombak kegiatan di kawasan KEK.

Sumber daya manusia di sekitar kawasan akan dilatih berbagai keterampilan seperti kursus bahasa Inggris dan "diving" (menyelam) dan keterampilan lainnya agar mereka bisa diberdayakan dan mampu bersaing dalam bursa kerja yang akan terbuka ketika KEK beroperasi kelak.

"Karena konsep besarnya perekonomian berbasis masyarakat maka sedapat mungkin masyarakat harus bisa meraih peluang kerja maupun ekonomi yang ada, termasuk juga moda transportasi yang akan beroperasi dalam kawasan KEK direncanakan untuk dikelola oleh masyarakat," kata Mars.(*)