Jakarta (ANTARA) - Kementerian Agama RI memperoleh kompensasi sekitar Rp5,7 miliar dari dua maskapai penerbangan yakni Garuda Indonesia dan Saudi Airlines, imbas pelayanan yang tak sesuai komitmen saat pemberangkatan jamaah haji 2023.
"Terkait dengan penerbangan, kami sudah lakukan pembicaraan. Terkait pelayanan Garuda dan Saudi Airlines, kami mendapat kompensasi," ujar Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dalam Rapat Kerja bersama Komisi VIII DPR RI di Jakarta, Senin.
Yaqut merinci Garuda Indonesia memberikan kompensasi sekitar Rp1,5 miliar. Sementara Saudi Airlines sekitar Rp4,1 miliar. Kompensasi ini diberikan atas adanya keterlambatan penerbangan jamaah haji ke Arab Saudi serta sejumlah pelayanan yang dinilai tidak sesuai dengan komitmen awal yang disepakati.
"Angka-angka ini menjadi jalan tengah supaya apa yang selama ini menjadi catatan bisa kemudian diakomodasi dan mendapatkan perhitungannya terkait nominal," kata Yaqut.
Selain menerima kompensasi, Kemenag juga memberikan sejumlah catatan kepada dua maskapai tersebut untuk perbaikan layanan pada penerbangan musim haji tahun depan. Salah satu respon dari catatan tersebut, kata Yaqut, otoritas Saudi Airlines menyebut bahwa mereka telah menyewa pesawat lebih awal untuk jamaah calon haji 1445 Hijriah/2024 Masehi.
"Salah satu yang disampaikan dari catatan itu, bahwa mereka (Saudi Airlines) sudah menyewa berapa pesawat lebih awal untuk haji kita," kata Yaqut.
Sementara untuk kompensasi layanan Mashariq di Arafah, Mina, dan Muzdalifah (Armuzna), Kemenag hingga saat ini belum memperoleh hasil investigasi dari otoritas Saudi.
"Sehingga sampai sekarang belum kita dapatkan investigasinya dan apa kompensasi yang diberikan," katanya.
Baca juga: Menag Yaqut mengajak seluruh elemen bangsa menjaga situasi kondusif Pilpres 2024
Baca juga: Stafsus Menag meminta literasi digital menjadi mata kuliah wajib di PTKI
Sebelumnya, dalam Raker bersama Komisi VIII DPR RI, Kementerian Agama menyebut bahwa kuota tambahan haji sebesar 20 ribu orang belum masul dalam sistem E-Hajj. Pemerintah saat ini mendorong agar Pemerintah Arab Saudi segera memasukannya ke E-Hajj agar menjadi panduan dalam persiapan penyelenggaraan ibadah haji 1445 Hijriah/2024 Masehi.
Berita Terkait
Vaksin meningitis disediakan di 1.200 faskes
Sabtu, 20 Juli 2024 4:34
Layanan kesehatan haji Indonesia raih apresiasi
Senin, 15 Juli 2024 5:59
Pengurusan slot time penerbangan haji kewajiban maskapai
Senin, 15 Juli 2024 5:57
Bank Muamalat jajaki kerja sama LPHU PP Muhammadiyah
Senin, 15 Juli 2024 5:34
Jumlah haji asal NTB meninggal menjadi tujuh orang
Jumat, 12 Juli 2024 17:53
Dinkes tidak temukan penyakit serius pada jamaah haji asal Mataram
Jumat, 12 Juli 2024 15:34
Jamaah haji diminta utamakan ziarah Raudhah
Rabu, 10 Juli 2024 20:43
Sebanyak 13 kloter jamaah haji asal NTB telah tiba di Tanah Air
Selasa, 9 Juli 2024 13:11