Ambon (ANTARA) - Sebanyak 46 peserta mengikuti lomba video kreatif seni budaya bertajuk "Budaya Beta" yang diadakan Taman Budaya Provinsi Maluku.
"Kami memberikan apresiasi atas penyelenggaraan kegiatan ini, sebagai wujud penegasan kebudayaan Maluku adalah identitas diri orang Maluku yang memiliki kekuatan yang perlu dilestarikan, dikembangkan dan dimanfaatkan bagi kesejahteraan serta pencerdasan anak bangsa," kata Plh Kepala Taman Budaya Provinsi Maluku, Wilco Hukom, di Ambon, Selasa..
Ia mengatakan, kegiatan Lomba Video Kreatif Seni Budaya Maluku tahun 2023, dititikberatkan pada pembinaan dan pengembangan cabang seni media yang dilakukan bagi seniman dan pekerja seni pada 11 Kabupaten/Kota di Provinsi Maluku.
"Selain meningkatkan inovasi karya seni, lomba ini juga dapat menanamkan rasa cinta dan kebanggaan serta menjunjung tinggi budaya Maluku sebagai nadi hidup orang basudara (saudara) di Maluku," katanya.
Dari 46 pendaftar hanya 16 peserta dengan mengirimkan karya yang luar biasa, yang berhak untuk dinilai oleh para dewan juri berkompeten di bidangnya
"Harapan kami kreativitas ini akan terus dikembangkan dan ditingkatkan karena sejatinya generasi Maluku adalah generasi cerdas," katanya.
Sebagai institusi pembina kesenian dan kebudayaan di Provinsi Maluku, pihaknya selalu siap untuk memfasilitasi kegiatan-kegiatan pengembangan kreativitas seniman di tahun mendatang.
"Teruslah berkarya bagi pemajuan kebudayaan di daerah ini tingkatkanlah kreativitas, tetaplah semangat menggali dan mengembangkan potensi dan talenta yang dimiliki, serta inovasi karya agar kita mampu bersaing dalam industri seni global," ujarnya.
Ketua dewan juri lomba video kreatif, Zairin Salampessy menyatakan, aspek penilaian lomba video kreatif diantaranya kesesuaian tema, pesan disampaikan melalui video, aspek sinematografi, hak seseorang menciptakan sebuah karya orisinal.
"Selain itu instrumen pendukung, proses seseorang menyampaikan sebuah cerita, serta ketepatan mengumpulkan dokumen video," katanya.
Dari 16 karya yang diterima panitia, dipilih 10 peserta yang menjadi juara yakni video dengan judul Yelim yang menggambarkan kuatnya ikatan persaudaraan "ain ni ain" dalam tatanan kehidupan masyarakat di Pulau Kei.
Baca juga: Meparekraf sebut konten kreatif menopang 65 persen omzet penjualan
Baca juga: Konten kreatif mengarah ke tayangan premium
Juara dua dengan judul kewang dan sasi lompa yang menggambarkan kewang atau penjaga alam menjaga tradisi Sasi Lompa, sebuah tradisi yang berkaitan dengan ritual penangkapan ikan lompa di Pulau Haruku.
Berita Terkait
Mataram dukung kegiatan "Memoria" untuk ajang promosi seni budaya
Senin, 11 November 2024 17:47
Pameran AKI 2024 melestarikan budaya Indonesia
Minggu, 10 November 2024 11:08
Wayang Sasak, media komunikasi lintas budaya yang berteman zaman
Kamis, 17 Oktober 2024 15:53
Lestarikan seni Islami, Festival Qasidah pelajar digelar di Mataram
Minggu, 6 Oktober 2024 18:21
Seni Gambuh Bali hibur delegasi mancanegara di GSVI 2024
Kamis, 3 Oktober 2024 21:14
SWCF 2024 upaya kenalkan seni dan budaya Surabaya ke dunia Internasional
Rabu, 2 Oktober 2024 17:50
Ribuan pelajar ikut kompetisi seni se-Jakarta
Selasa, 1 Oktober 2024 5:50
Museum seni budaya penting guna lestarikan kebudayaan
Selasa, 17 September 2024 13:13