Timika (ANTARA) - Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Provinsi Papua Tengah mengharapkan Organisasi Kepemudaan (OKP) untuk harus aktif dalam mensosialisasikan bahaya Human Immunodeviciency Virus (HIV) dan Acquired immune Deviciency Syndrome (AIDS).
Sekretaris DPD KNPI Provinsi Papua Tengah Paskalis Boma melalui sambungan telepon kepada ANTARA di Timika, Selasa, mengatakan Kabupaten Nabire dan Mimika memiliki angka kasus HIV dan AIDS yang cukup tinggi, maka peran kepemudaan harus dioptimalkan.
"Kasus HIV dan AIDS yang tinggi menjadi ancaman serius untuk keberlangsungan hidup masyarakat di Provinsi Papua Tengah," katanya.
Menurut Paskalis, pihaknya berupaya agar sumber daya serta potensi yang dimiliki pemuda, dapat dikemas dengan baik guna memberikan edukasi kepada masyarakat terkait bahaya penyebaran HIV dan AIDS.
"Kita akan melibatkan teman-teman pemuda untuk melakukan kerja-kerja kemanusiaan guna penanggulangan HIV dan AIDS di Papua Tengah," ujarnya.
Dia menjelaskan kepengurusan Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) baru saja terbentuk bersamaan dengan pemekaran Provinsi Papua Tengah, sehingga pihaknya berharap ada bersinergi antara KNPI, KPA dan juga pemerintah untuk mengedukasi masyarakat.
"Sumber daya kepemudaan di Papua Tengah ini masih baru, tetapi kami mau membangun sinergi dengan pihak terkait guna membantu pemerintah mencegah dan juga menanggulangi HIV dan AIDS," katanya lagi.
Baca juga: KNPI NTB menilai putusan MK penghargaan buat pemuda
Baca juga: Ketum KNPI apresiasi TNI dan POLRI jaga keamanan KTT ASEAN
Dia menambahkan berdasarkan persentase per wilayah adat, di Meepago angka HIV dan AIDS tertinggi yakni 19,27 persen, kemudian Nabire 9,41 persen dan Mimika 7,13 persen
"Persentase angka kasus HIV dan AIDS ini kami peroleh per Mei 2023, kami berharap organisasi kepemudaan, paguyuban maupun masyarakat untuk terus sosialisasikan bahaya HIV dan AIDS," ujarnya lagi.