Kota Tangerang masuk masa transisi musim hujan

id kota tangerang hujan,Bmkg, hujan

Kota Tangerang masuk masa transisi musim hujan

Ilustrasi - Pengendara motor dan mobil melintasi genangan air yang merendam jalan raya Serpong saat hujan mengguyur Kota Tangerang dan sekitarnya di Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Selasa (24/10/2023). ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/aww.

Tangerang (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Kelas 1 Tangerang menyatakan Kota Tangerang saat ini belum memasuki musim penghujan secara penuh atau bisa dikategorikan dalam masa transisi.

Pejabat Madya Pengamat Meteorologi dan Geofisika (PMG) BMKG, Maria Evi Trianasari di Tangerang Rabu menuturkan, berdasarkan perhitungan hasil Monitoring Dasarian III Oktober 2023 yang telah dilakukan, curah hujan secara umum di Kota Tangerang masih dalam kriteria “rendah” (0-50 mm) hingga “menengah” (150-200 mm). 

Prakiraan awal musim penghujan di Kota Tangerang saat ini masih dalam kategori hujan ringan. Artinya masih akan didominasi cuaca yang kering dengan satu atau dua kali hujan saja dalam sebulan. 

"Berdasarkan pemantauan yang sama, musim hujan akan dipastikan datang pada November Dasarian II untuk Kota Tangerang bagian selatan dan Desember Dasarian III untuk Kota Tangerang bagian utara,” kata Maria Evi Trianasari dalam keterangannya.

Berdasarkan prediksi yang dilakukan dalam satu pekan ke depan juga menunjukkan, cuaca di Kota Tangerang secara umum akan didominasi cerah berawan, namun juga berpotensi hujan ringan-sedang di berbagai wilayah tertentu. 

Meski begitu, BMKG juga terus mengimbau masyarakat Kota Tangerang untuk dapat melakukan langkah-langkah antisipasi dalam menyambut kedatangan musim penghujan ini, terutama di beberapa wilayah yang dinilai rawan banjir.

Baca juga: PUPR Mataram menyiagakan ratusan personel antisipasi musim hujan
Baca juga: Warga waspadai kemunculan buaya saat musim hujan di Kotawaringin, Kalteng


“Untuk langkah antisipasi yang bisa dilakukan secara bersama-sama, seperti memastikan infrastruktur untuk mengamankan daya serap air, terutama untuk daerah-daerah yang mempunyai topografi rendah dan berada di bantaran sungai,” kata dia.