Disnakertrans NTB cari kebenaran informasi TKW disiksa

id TKI Disiksa

Disnakertrans NTB cari kebenaran informasi TKW disiksa

(1)

"Belum dapat informasi resmi, tapi kami akan coba koordinasi dengan atase tenaga kerja di Brunei Darussalam"
Mataram (Antara NTB) - Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nusa Tenggara Barat (NTB) sedang mencari kebenaran informasi Suhartati (41), tenaga kerja wanita (TKW) yang diduga mengalami penyiksaan oleh majikannya di Brunei Darussalam.

"Belum dapat informasi resmi, tapi kami akan coba koordinasi dengan atase tenaga kerja di Brunei Darussalam," kata Kepala Bidang Penempatan dan Perluasan Tenaga Kerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakrtrans) Nusa Tenggara Barat (NTB) H Zaenal, di Mataram, Minggu.

Dari informasi yang diperoleh Antara Mataram, Suhartati berasal dari Desa Samili, Kecamatan Woha, Kabupaten Bima, NTB.

TKW tersebut ditemukan telantar di Kota Pontianak, oleh warga pada Rabu (18/5), kemudian dibawa ke Dinas Sosial Kalimantan Barat. Lalu dibawa ke Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Pontianak.

Suhartati mengaku dituduh membunuh kucing kesayangan majikannya, sehingga disiksa dan dipulangkan melalui Pontianak, tanpa membawa uang untuk biaya pulang ke kampung halamannya.

Zaenal mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi juga dengan Disnakertrans Kalimantan Barat dan BP3TKI Pontianak terkait dengan kebenaran informasi TKW asal NTB disiksa dan dipulangkan oleh majikannya dari Brunei Darussalam melalui Pontianak.

"Kami akan tanya juga ke BP3TKI NTB terkait langkah selanjutnya, jika memang informasi TKW disiksa itu benar," ujarnya.

Zaenal menyebutkan Wakil Duta Besar Indonesia untuk Brunei Darussalam pernah berkunjung ke NTB beberapa waktu lalu dan diterima oleh Wakil Gubernur H Muhammad Amin.

Dari pejabat tersebut diperoleh informasi bahwa ada lebih dari 2.000 warga NTB yang bekerja di Brunei Darussalam, namun yang terdata di Disnakertrans NTB sebanyak 695 orang, di mana sebagian besar adalah TKW.

"Ribuan TKI yang ada di Brunei itu bisa jadi berangkat lewat Surabaya dan Jakarta, mereka resmi sebagai TKI, namun tidak terdaftar di kami, hanya 695 yang terdata," katanya. (*)