Mataram (Antara NTB) - Perseroan Terbatas Angkasa Pura I Bandara Internasional Lombok, Nusa Tenggara Barat memprediksi puncak arus balik Lebaran 2016 akan terjadi tujuh hari setelah (H+7) Idul Fitri 1437 Hijriah.
Pejabat Hubungan Masyarakat (Humas) PT Angkasa Pura I Bandara Internasional Lombok Gde Eka Sandi, ketika dihubungi dari Mataram, Senin, mengatakan puncak arus balik pada H+7 disebabkan para penumpang pesawat tidak hanya para pemudik, tapi juga wisatawan yang berlibur ke Lombok sejak sebelum Lebaran.
"Masing-masing kota dan bandara mempunyai karakteristik, kalau Lombok sudah menjadi tujuan wisata dan sebagian besar adalah penumpang untuk berlibur dan liburan sekolah sampai 18 Juli," katanya.
Ia menyebutkan, jumlah pesawat rute penerbangan domestik yang berangkat pada H+4 Lebaran 2016 sebanyak 43 dengan jumlah penumpang 5.535 orang atau naik sebesar 37 persen dibanding tahun sebelumnya sebanyak 4.041 orang dengan jumlah pesawat 40 unit.
Sementara jumlah kedatangan pesawat domestik ke Bandara Internasional Lombok pada H+4 sebanyak 45 unit dengan jumlah penumpang 6.571 orang atau naik 75 persen dibanding tahun 2015 sebanyak 3.765 orang dengan jumlah pesawat 39 unit.
Sedangkan untuk keberangkatan pesawat rute penerbangan internasional pada H+4, lanjut Eka, sebanyak 4 unit dengan jumlah penumpang 547 orang.
Demikian juga untuk pesawat yang mendarat di Bandara Internasional Lombok sebanyak 4 unit dengan jumlah penumpang 440 orang.
Berbeda dengan Lebaran 2015, jumlah rata-rata pesawat datang dan berangkat dua unit dengan jumlah penumpang di atas 200 orang.
"Ada peningkatan jumlah kedatangan dan keberangkatan penumpang maskapai penerbangan internasional pada H+4 Lebaran dibanding momen yang sama tahun sebelumnya," ucapnya.
Menurut Eka, arus balik di Bandara Internasional Lombok hingga H+5 Idul Fitri 1437 Hijriah, secara umum operasional terpantau aman dan lancar.
"Memang penerbangan selama arus mudik dan arus balik masih diwarnai penundaan keberangkatan, tapi waktunya tidak terlalu lama," katanya. (*)