Penghapusan Skripsi: Solusi Atau Masalah Baru Bagi Mahasiswa
Di sisi lain, banyak yang berpendapat bahwa skripsi tidak selalu berkorelasi dengan kualitas pendidikan. Terlalu sering, mahasiswa merasa terbebani oleh tugas ini dan melihatnya sebagai hambatan dalam perjalanan pendidikan mereka. Fokus terlalu besar pada penyelesaian skripsi dapat mengaburkan tujuan utama pendidikan pada perguruan tinggi, yaitu memberikan pemahaman yang mendalam tentang subjek tertentu dan mengembangkan keterampilan yang relevan dengan dunia kerja.
Apalagi ada banyak kasus yang menunjukkan bahwa skripsi sering menjadi lebih tentang ‘menyelesaikan tugas’ daripada tentang eksplorasi pengetahuan yang sebenarnya. Mahasiswa mungkin terburu-buru untuk menyelesaikan skripsi mereka, berlomba-lomba menjadi yang tercepat untuk lulus, dan prosesnya bisa diiringi dengan tekanan stress yang akhirnya menciptakan hasil yang kurang produktif. Ini mungkin berdampak negatif pada kualitas hasil penelitian mereka dan tidak akan memiliki banyak dampak untuk kehidupan mereka ke depannya.
Dengan adanya rencanya penghapusan skripsi ini, beberapa perguruan tinggi telah mulai membuat tugas akhir alternatif dengan proyek-proyek penelitian atau kerja lapangan yang lebih terkait dengan dunia kerja nyata. Pendekatan ini dapat memberikan mahasiswa pengalaman praktis yang lebih berharga dan memungkinkan mereka untuk menerapkan pengetahuan mereka dalam konteks yang lebih relevan dengan kehidupan.
Misalnya, seorang mahasiswa program studi agroteknologi mungkin akan lebih bermanfaat dengan mengembangkan rencana penanaman yang lebih efektif terhadap pertumbuhan tanaman serta kesuburan tanah daripada menulis makalah panjang tentang topik yang mungkin tidak pernah mereka terapkan dalam praktik pertanian. Proyek-proyek penelitian yang relevan dengan industri juga dapat membuka peluang kolaborasi antara perguruan tinggi dan perusahaan-perusahaan lokal, menciptakan hubungan yang lebih kuat antara dunia akademik dan dunia kerja. Ini adalah salah satu cara untuk mengatasi kesenjangan yang seringkali ada antara apa yang diajarkan di kelas dan apa yang diperlukan dalam karier profesional.
Penghapusan skripsi sebagai evaluasi akhir bukanlah langkah yang sederhana. Hal ini akan melibatkan banyak tantangan praktis yang perlu diatasi untuk jangka panjang baik dari sisi mahasiswa dan dosen penilai. Salah satunya adalah bagaimana mengukur pengetahuan dan kualifikasi mahasiswa tanpa evaluasi yang selama ini sudah dilakukan. Pengembangan alternatif yang cermat dan adil akan menjadi kunci keberhasilan jika penghapusan skripsi benar-benar diimplementasikan.
Penggantian skripsi dengan proyek-proyek penelitian atau bentuk evaluasi lainnya juga akan memerlukan perubahan dalam kurikulum dan metode pengajaran. Penilaian yang akan dilakukan juga pasti mengalami perubahan dari yang biasanya sudah dilakukan sepajang waktu dan perlu penyesuaian lebih lanjut terkait variable yang akan dinilai. Fakultas dan dosen harus diberi pelatihan untuk mengembangkan proyek-proyek yang relevan dengan industri dan memfasilitasi pengalaman belajar yang lebih praktis. Penting untuk diingat bahwa skripsi tidak hanya tentang menyelesaikan tugas akademik. Ini juga tentang mengembangkan kemampuan penelitian yang berharga.
Oleh karena itu dari pada menghapus skipsi yang tidak perlu, solusi yang lebih baik adalah meningkatkan pendidikan dan dukungan untuk mahasiswa dalam menyelesaikan skripsi dan tugas akhir mereka. Dalam hal ini, institusi pendidikan harus memberikan bantuan yang memadai dan mendukung mahasiswa selama proses penulisan skripsi atau tugas akhir mereka.
Selain itu, pihak akademik juga harus memberikan pelatihan dan bimbingan yang lebih baik dalam penulisan skripsi dan penelitian, sehingga mahasiswa dapat menyelesaikan tugas akhir mereka dengan lebih baik dan mencapai hasil yang optimal. Dengan cara ini, mahasiswa akan lebih siap untuk menghadapi dunia kerja di masa depan serta dapat mengamalkan ilmu yang telah didapatkan selama bertahun-tahun berkuliah.