Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat menyebutkan, penurunan kasus balita kerdil atau stunting di Mataram per 15 November 2023 sudah mencapai 11,98 persen atau di atas target nasional sebesar 14 persen.
"Alhamdulillah, rilis terakhir kasus stunting di Mataram tersisa 11,98 persen dari sebelumnya 14,77 persen," kata Asisten I Bidang Administrasi Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Kota Mataram H Lalu Martawang di Mataram, Rabu.
Menurutnya, penurunan kasus stunting di Kota Mataram yang cukup signifikan itu merupakan hasil kerja keras Pemerintah Kota Mataram melalui berbagai program yang dilaksanakan pada organisasi perangkat daerah (OPD) terkait.
Selain itu kerja keras dari para kader posyandu, kader PKK, sehingga memudahkan upaya pelaksanaan program-program penurunan dan pencegahan kasus stunting di Mataram.
Dengan demikian, pemerintah kota tidak hanya melakukan upaya menurunkan kasus stunting melainkan mencegah kasus baru tengkes melalui berbagai program dari hulu.
"Mulai dari pemeriksaan kesehatan remaja dan ibu hamil yang dilakukan di posyandu keluarga (posga) pada 325 lingkungan se-Kota Mataram," katanya.
Dengan demikian, upaya penanganan dan pencegahan kasus stunting dapat dilakukan secara terpadu dan tepat sasaran. Karenanya, melalui program-program tersebut awal tahun 2024, kasus stunting di Mataram ditargetkan bisa di bawah 10 persen.
Untuk itulah, tambahnya, Pemerintah Kota Mataram akan menyiapkan program lebih masif dan maksimal pada kecamatan yang memiliki kasus stunting tertinggi sesuai nama dan alamat (by name by address).
Martawang merinci sebesar 11,98 persen kasus stunting yang tersisa tersebar di enam kecamatan se-Kota Mataram. Meliputi, Kecamatan Cakranegara 10,50 persen, Ampenan 8,83 persen, Sandubaya 15,49 persen, Mataram 12,80 persen, Selaparang 10,38 persen, dan Kecamatan Sekarbela 18,01 persen.
Baca juga: Pemkab Lombok Tengah mengalokasikan Rp1,9 miliar untuk turunkan stunting
Baca juga: Biak implementasikan delapan aksi turunkan stunting anak
"Angka stunting di dua kecamatan yang masih di atas 14 persen yakni Kecamatan Sandubaya dan Sekarbela akan menjadi atensi khusus untuk diberikan pendampingan program lebih maksimal," katanya.