Peluang Hibah Bandara Sekongkang ke Kemenhub Terbuka

id bandara sekongkang ksb

Peluang Hibah Bandara Sekongkang ke Kemenhub Terbuka

Bandar Udara (Bandara) Sekongkang, Sumbawa Barat.

Peluang untuk dihibahkan terbuka, tapi kita perlu verifikasi syarat dan nilai asetnya berapa. Harus dihibahkan karena jika tidak ada hibah maka Kemenhub juga tidak bisa melengkapi fasilitas dan mengoperasionalkan bandara itu,"
Sumbawa Barat (Antara NTB) - Kementerian Perhubungan siap menerima hibah bandar udara (Bandara) Sekongkang, Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat.

Inspektur V Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub, Heri Sudarmaji, disela-sela kegiatan inspeksi  Bandara Sekongkang Sabtu, mengakui Sekretaris Dirjen Perhubungan Udara telah menandatangani surat untuk dilaksanakan verifikasi terhadap fasilitas apa saja yang sudah ada di Bandara Sekongkang, dalam rangka hibah bandara tersebut ke Kemenhub untuk dikelola.

"Peluang untuk dihibahkan terbuka, tapi kita perlu verifikasi syarat dan nilai asetnya berapa. Harus dihibahkan karena jika tidak ada hibah maka Kemenhub juga tidak bisa melengkapi fasilitas dan mengoperasionalkan bandara itu," ungkap Heri.

Ditanya soal tenggat waktu pengoperasian pasca hibah, Heri menyatakan tergantung kelengkapan fasilitas Bandara itu sendiri.
Setelah nilai aset pemerintah daerah yang harus dihibahkan dihitung, Kemenhub juga mesti memastikan kelengkapan fasilitas pengoperasian seperti fasilitas darat (kantor, terminal dan lain lain), fasilitas sisi udara (landasan pacu, apron dan lain lain), serta sumber daya manusia yang akan mengelola bandara.

Masalahnya, Sumberdaya manusia di bandara berbeda dengan sumberdaya untuk mengelola kegiatan umum. "Misalnya security. Security bandara tidak sama dengan security di toko atau bank.
Mereka harus paham aturan serta keamanan dan keselamatan penerbangan. Jadi nanti harus ada sumberdaya manusia yang kita didik khusus untuk itu," sebutnya.

Sebagai inspektur dibidang pengawasan perhubungan udara, Heri berjanji akan memfasilitasi dan memantau perkembangan dari proses hibah tersebut agar keinginan masyarakat dan pemerintah daerah  Bandara Sekongkang segera beroperasi bisa direalisasikan.

"Nanti saat kembali ke Jakarta kami akan diskusikan dengan teman-teman di perhubungan udara," ucapnya.

Sementara itu, Wakil Bupati Sumbawa Barat, Fud Syaefuddin, menyatakan pemerintah daerah telah melengkapi syarat-syarat yang diminta Kemenhub dalam rangka hibah Bandara itu.

"Kita juga pro aktif berkoordinasi agar proses hibah itu bisa segera dilaksanakan," katanya.

Wabup menyatakan pengoperasian Bandara Sekongkang merupakan keniscayaan dalam rangka mempermudah arus transportasi demi pengembangan ekonomi masyarakat dan menarik minat investasi dan mengembangkan potensi yang dimiliki Sumbawa Barat di bidang pariwisata.

"Potensi wisata alam kita sangat banyak, tetapi meski ada investasi tetap sulit berkembang karena terbatasnya moda transportasi. Investor yang ingin investasi atau wisatawan yang ingin berkunjung terpaksa urung karena perjalanan yang harus ditempuh sangat melelahkan. Jadi pengoperasian bandara Sekongkang merupakan solusi," beber Wabup.

Fud mengakui Pemda sejak lama sudah mengusahakan untuk mengoperasikan sendiri bandara tersebut. Tetapi ternyata upaya itu menghadapi banyak kendala.

"Jalan keluarnya kita harus hibahkan untuk dikelola langsung oleh Kemenhub. Jika itu sudah terealisasi nanti, Kemenhub akan menunjuk maskapai penerbangan yang akan melayani  rute penerbangan perintis dengan pola subsidi. Subsidi itu akan dibayar Kemenhub, bukan daerah," katanya.(*)