Timika (ANTARA) - Presiden Direktur PT Freeport Indonesia (PTFI) mengatakan bahwa Orang Asli Papua (OAP) menjadi prioritas utama perusahaan tambang tersebut sehingga saat ini banyak putra-putri asli Papua yang telah berkarir dan menempati posisi strategis di PTFI.
Presiden Direktur PTFI Toni Wenas di Timika, Minggu, mengatakan sejak awal komitmen dari perusahaan tambang tersebut sangat besar bagi masyarakat Papua karena PTFI merupakan bagian dari Papua.
"Kami sudah ada di Papua selama 57 tahun, sehingga komitmen yang kuat dan besar kita harus bertumbuh dan berkembang bersama masyarakat Papua," katanya.
Menurut Toni, saat ini tenaga kerja asli Papua yang berkarir di PTFI sebanyak 40 persen dan satu anggota pada jajaran direksi merupakan putra terbaik asli Papua.
"Ada sembilan vice presiden anak asli Papua dan 150 manajerial anak asli Papua ini bagian dari komitmen prioritas OAP," ujarnya.
Dia menjelaskan PTFI juga memiliki program Corporate Social Responsibility (CSR) bagi masyarakat asli Papua yang berada di sekitar lokasi pertambangan yakni program pendidikan, kesehatan dan ekonomi berbasis desa.
"Program CSR PTFI akan berlangsung terus sampai akhir kegiatan pertambangan nanti, karena kami merupakan bagian dari masyarakat Papua," katanya lagi.
Dia menambahkan PTFI akan terus membuat terobosan berupa program kerja baru bagi kepentingan masyarakat asli Papua.
Baca juga: Kadin mendukung rencana perpanjangan kontrak izin usaha PT Freeport
Baca juga: Freeport Indonesia serahkan dua ton bantuan tanggap darurat
"Kami yakini bahwa tidak ada sebuah perusahaan yang berhasil di antara masyarakat yang gagal, untuk itu PTFI akan selalu ada untuk memberdayakan dan mensejahterakan masyarakat asli Papua," ujarnya lagi.